GKI Jatimurni

Renungan [103]

MENYELAMI JALAN PANGGILAN ALLAH
10/02/2019
Yesaya 6 : 1 - 13
Mazmur 138
1 Korintus 15 : 1 - 11
Lukas 5 : 1 – 11

Bagaimana menyelaminya?” Jika jalan yang nampak, seolah tak sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Jalan yang dilalui seolah nampak tak jelas dan jauh dari logika. Hal inilah yang dialami dan dirasakan banyak orang.

Menyelami jalan Tuhan bukanlah perkara yang mudah untuk direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula dengan murid Yesus, Lukas  5:1-11 menceriterakan bagaimana Simon Petrus menunjukkan ketidakpahamannya akan perintah Yesus ia harus bertolak ke tempat yang dalam untuk menebarkan jalanya kembali.

Jalan yang ditunjukkan Yesus seolah nampak sesuatu yang sia-sia. Namun, yang menarik untuk dipelajari adalah di dalam ketidakpahamannya Simon tetap taat pada Yesus. Ketaatan itu pula yang menghantarkannya mengalami kuasa Tuhan dan memperoleh kesempatan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Di dalam ketaatannya, Simon sedang menyelami jalan yang Tuhan tunjukkan.

Lalu, bagaimana dengan kita? Apakah kita senantiasa memiliki ketaatan penuh kepada-Nya? Bukankah Tuhan senantiasa memanggil setiap kita untuk menjadi berkat bagi oranglain? Panggilan itu terbuka dimana-mana, melalui gereja, kantor, di masyarakat dan dimana pun Tuhan menempatkan. Mau kah kita menyelami jalan yang Tuhan, meski jalan itu sulit untuk dipahami.

Keterbatasan diri seharusnya tak menghalangi karya Allah, karena Tuhan memberi kekuatan. Seperti halnya Yesaya berujar “Ini aku, utuslah aku!” (Yesaya 6 : 8), marilah kita mengatakan hal yang sama terhadap panggilan Tuhan itu. [CH]   

CH
Sonny W Adi
08/02/2019 09.35.45