Transfigurasi Kristus adalah perubahan rupa wajah Yesus yang disertai  keadaan menjadi putih berkilauan dari pakaian-Nya ketika Dia berdoa sendirian di gunung pada malam hari.

Dia tampak berbicara kepada Musa dan Elia.  Waktu itu, Dia membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes.

Peristiwa transfigurasi itu adalah keadaan ketika Kristus jelas berada di puncak kemuliaan-Nya, kemudian nyata turun ke titik terendah di dalam kesengsaraan karena penyaliban-Nya.

Kemudian, kondisi itu ditinggikan secara jelas di Golgota disusul  kebangkitan-Nya yang nyata saat Paskah.

Peristiwa transfigurasi tadi memampukan kita memiliki sikap takjub kepada Kristus. Kita kagum akan kehebatan-Nya, seperti peristiwa transfigurasi-Nya yang disaksikan ketiga murid-Nya.

Kita juga memiliki sikap hormat kepada Kristus. Kita dipanggil untuk menghormati kemuliaan Kristus dengan hidup di dalam ketaatan pada-Nya. Selain itu, kita tunduk dalam sikap takjub dan hormat di dalam ketaatan total kita kepada Yesus. (CA)