GKI Jatimurni

Renungan [107]

MENGIKUTI YESUS DALAM PENDERITAAN DAN KERENDAHAN
17/03/2019
Kejadian 15 : 1 – 12, 17 – 18
Mazmur 27
Filipi 3 : 17 – 41
Lukas 13 : 31 – 35

Dalam dunia ini semua orang tidak ingin menderita. Semua orang jikalau boleh memilih, lebih baik tidak harus menderita. Namun, faktanya semasa hidup di dunia, manusia dekat dengan penderitaan. Di dalam perjalanan hidup itulah yang memunculkan pengalaman merasakan rasa sakit, akibat penderitaan. Jika demikian, apakah kita dapat menghindari penderitaan? Sepertinya sesuatu yang mustahil rasanya.

Di minggu Prapaskah II jemaat diajak untuk tetap bersedia untuk menderita dalam hal mengikut Yesus. Artinya, penderitaan yang dialami hanya dalam konteks mengikut Yesus, bukan penderitaan yang dikarenakan diri sendiri—konsekuensi pilihan yang tidak benar.

Lukas 13:31-35 menceriterakan bagaimana Yesus menunjukkan kesetiaan-Nya pada rancangan Bapa-Nya, meskipun IA mengerti harus mengalami penderitaan.

IA tetap memilih setia melakukan karya-Nya sampai akhir. Oleh karena itu, demikian pula hal nya dengan kita, penderitaan yang kita alami adalah sebuah bukti kesetiaan pada Allah dalam melakukan karya nyata di tengah dunia.

Penderitaan yang kita alami mungkin saja datang silih berganti, tetapi janganlah gentar terhadap penderitaan. Seperti hal nya pemazmur mengatakan: “TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? (Maz 27:1) - [CH]

CH
Sonny W Adi
15/03/2019 10.36.31