Dalam Minggu Paskah kelima ini kita diajak untuk menghayati apa yang diajarkan Yesus tentang mencintai tanpa batas. Mencintai tanpa batas artinya siap berkorban untuk orang yang dicintainya, sebab cinta adalah perbuatan dan bukan kata-kata. Mencintai tanpa batas terkandung dalam kasih yang diajarkan Tuhan Yesus pada murid-murid-Nya yaitu suatu perintah baru agar semua murid saling mengasihi (Yohanes 13 : 34). Yesus telah menunjukkan kasih yang besar pada manusia melalui perisitiwa Paskah, walaupun Yesus telah mengalami penderitaan akibat penghianatan Yudas, salah seorang murid-Nya, Yesus tetap mengasihinya. Melalui peristiwa ini Yesus telah memberikan teladan pada murid-muridNya tentang kasih yang tanpa syarat dan tanpa batas. Dalam Kisah Para Rasul 11 : 1-18, Petrus telah mengalami pengalaman bahwa kasih Allah tidak membeda-bedakan, dan injil berlaku bagi siapapun tanpa batas, hal ini telah membuat Perus mengambil tindakan yang tepat dan membuat ia tidak ragu melayani semua orang yang rindu untuk mendengarkan injil kabar sukacita. Pengalaman diatas telah mengingatkan kita dalam memaknai peristiwa Paskah, agar kita terus membagikan cinta kasih Allah yang tanpa batas untuk membangun persekutuan diantara sesama bahkan kepada orang yang telah mengecewakan kita sekalipun, dan mengajak kita untuk siap memberitakan injil tanpa membeda-bedakan orang. – [DS] |