Keramahtamahan dapat berarti hal amat ramah; atau kehadiran dalam suatu pertemuan ramah tamah. Orang Jawa pedesaan, Tionghoa-Indonesia, dan Papua pedesaan, misalnya, memiliki tradisi masa lampau di daerah pedesaan yang menunjukkan keramahtamahan kepada tamu atau orang asing. Masa kini, tradisi itu diperkirakan sudah luntur. Keramahtamahan kepada tamu ditunjukkan Abraham yang dikunjungi tiga orang tamu. Dia menerima mereka dengan sukacita, dengan ungkapan rasa hormat yang dalam, dan menjamu mereka dengan hidangan. Marta dan Maria, dengan caranya masing-masing, menunjukkan keramahtamahan dengan menyambut Yesus dan rombongannya. Belas kasihan dan kasih kepada Yesus diwujudkan dengan penerapan keramahtamahan kepada sesama manusia. Ini mencerminkan kasih kita kepada-Nya Keramahtamahan menyiratkan nilai hidup, sifat-sifat (hal-hal) yang penting bagi kemanusiaan. Keramahtamahan orang Indonesia di masa lampau sudah berubah. Meskipun demikian, nilai hidup berupa perhatian dan kepedulian kepada orang lain, tetap dipertahankan dan diterapkan sebagai jiwa keramahtamahan kita masa kini. – [CA] |