“Kemelekatan adalah penyebab dari semua derita dan stres. Ingatlah, apa pun yang muncul pasti akan lenyap, dan yang berbentuk akan terurai, menciptakan penderitaan. Sama seperti ketika Anda memiliki uang, Anda takut uang Anda hilang atau dicuri orang. Inilah kemelekatan, membuat anda menderita”.

Kutipan diatas merupakan sebuah pemahaman akan dampak dari kemelekatan.

Dimana kemelekatan dikaitkan dengan resiko yang terjadi terhadap diri manusia itu sendiri. Namun, Kekristenan memberikan pemahaman yang lebih jauh daripada sekadar memikirkan manusia itu sendiri, melainkan kemelekatan justru mempengaruhi relasi manusia dengan Tuhan.

Kemelekatan menjadi penghalang kedekatan manusia kepada Tuhan. Yesus mengingatkan setiap orang yang ingin mengikut DIA dalam Lukas 14:33, agar mampu terlebih dahulu melepaskan dirinya dari segala yang dimiliki. Dengan kata lain, Yesus mengajak agar mau melepaskan kemelekatan yang membelenggu seseorang. Bagaimana dengan kita? Apa yang membuat kita melekat? Harta, karier, atau orang yang kita cintai.

Melepaskan  diri dari kemelekatan bukan artinya kita tidak boleh mencintai semuanya, namun jika semua yang kita miliki justru membuat relasi kita dengan Tuhan lebih berjarak, di saat itu lah kita terjebak pada kemelekatan.[CH]