Segala-galanya menurut kita membutuhkan uang. Rasa cukup kita akan uang tidak akan terpuaskan. Akan tetapi, uang bukan segala-galanya. Uang tidak dapat membeli, misalnya: tidur nyenyak, cinta, kebahagiaan, keselamatan, dan tiket ke sorga. Uang pada dirinya sendiri tidak mengandung dosa. Kita dapat berbuat baik dengan uang (Luk 8:3). Sebaliknya, sikap cinta uang tidak mencerminkan nilai rohani. Cinta uang adalah akar segala kejahatan (1 Tim 6:9-10). Sikap ini menggoyahkan iman dan menimbulkan, misalnya, rasa penyesalan, ketidakpuasan, kekecewaan, dan kehilangan ketenteraman hati. Akan tetapi, hidup yang kekal berisi nilai sorgawi dan ilahi di dunia sekarang. Nilai-nilai sorgawi dan ilahi itu mencakup keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan (1 Tim 6:11). Nilai-nilai hidup yang kekal memampukan kita menerima keseimbangan berkat Tuhan, rasa cukup, dan hidup dalam kepedulian. - (CA) |