GKI Jatimurni

Renungan [14]

TETAP MENYATU DI TENGAH TEKANAN
28/05/2017
Kisah Para Rasul 1 : 6-14
Mazmur 68 : 1-10, 32-35
I Petrus 4 : 12-14, 5 : 6-11
Yohanes 17 : 1-11

H

idup dalam tekanan dan ketakutan tentunya tidak kita harapkan. Semua orang pastinya ingin hidup dalam damai sejahtera, sukacita dan dalam kebebasan menentukan pilihan hidupnya. Namun pada kenyataannya kita dapat melihat bahwa tekanan-tekanan dalam menjalani  hidup selalu ada, membuat kita merasa tidak nyaman dan bahkan ketakutan. Lalu apakah yang harus kita lakukan?

Firman Tuhan yang menjadi bacaan renungan kita pada hari ini menginggatkan kita, bahwa sebagai orang Kristen, kita tidak terlepas dari tekanan-tekanan dalam hidup. Tuhan Yesus dalam doa-Nya meminta kepaada Bapa di surga, agar ketika Yesus tidak lagi di dunia, murid-murid kiranya Bapa pelihara dan jaga. Karena setiap orang yang percaya kepada Yesus bukanlah dari dunia dan dunia membenci mereka.

Kesadaran akan adanya tekanan itu kiranya tidak membuat kita menjauh dari Bapa, namun boleh terus bersyukur ditengah tekanan-tekanan itu. Kiranya kita terus menyadari bahwa segala pergumulan dan tekanan dalam hidup di dunia ini, apapun bentuknya, adalah cara Tuhan agar kita semakin teguh di dalam Dia dan terus menyatu dalam ikatan persekutuan yang kuat dan kokoh.

Mengapa tetap menyatu? Pertama, ada Allah yang memelihara mereka (Yohanes 17:1-11). Kedua, Allah Bapa dan Yesus satu; karena itu, orang Kristen hendaknya menyatu mengikuti contoh kesatuan Bapa dan Yesus (Yohanes 17:1-11 dan Kisah 1:13-14). Ketiga, untuk menghadapi tekanan dan penderitaan, orang Kristen hendaknya bersatu dan mengandalkan kekuatan Tuhan (1 Petrus 4:12-14, 5 : 6-11).

Kerinduan Tuhan tadi hendaknya diwujudkan umat-Nya. Mereka hendaknya berserah diri, yakin bahwa Allah memeliharanya sekalipun mereka menghadapi berbagai tekanan hidup; dan hendaknya menjadi satu untuk saling menguatkan dan menopang di tengah berbagai persoalan. (CA)

CA
01/06/2017 08.30.36