Kita selaku umat manusia pasti ingin dan memang berhak untuk hidup bahagia, tidak hanya selama ia hidup di dunia ini saja, tetapi juga setelah ajal menjemput kita. Namun dalam upaya mewujudkannya, sangat dimungkinkan kita secara sadar ataupun tidak sadar ternyata menggunakan cara cara yang bertentangan dengan norma-norma agama maupun norma-norma susila; yang penting bisa mengalami kebahagiaan, padahal ternyata kebahagiaan yang kita peroleh / alami tersebut adalah semu dan sifatnya sementara saja. Akibatnya kita terjebak pada eskalasi upaya yang berkelanjutan dan semakin membesar, tetapi semakin jauh meninggalkan cara-cara yang baik & benar, kita melupakan relasi kita dengan Tuhan terlebih lagi dengan sesama. Memasuki Minggu Advent Pertama ini, kita diajak untuk merefleksi & mengintrospeksi diri, agar tidak terjebak pada kebahagiaan yang semu dan sifatnya sementara tersebut; Kita harus mencari kebahagiaan yang sejati dan itu hanya ada dalam diri Tuhan Yesus. Melalui Matius 18: 1-5 kita diajar oleh Tuhan Yesus agar dapat dan mau merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil. Mari kita berkomitmen untuk mengisi kehidupan kita dengan fokus & berorientasi pada Kristus Sang Kebahagiaan Sejati itu. Semoga Tuhan menolong kita. - [SRT] |