enungan hari ini bertepatan dengan Perayaan Pentakosta. Pentakosta menurut Perjanjian Baru adalah hari pencurahan Roh Kudus. Namun ada baiknya kita melihat tradisi Perjanjian Lama. Menurut Perjanjian Lama, kata Pentakosta diambil dari kata Yunani “ pentekonta hemeres” artinya lima puluh hari yang menunjukkan kepada jumlah hari yang mulai dihitung dari persembahan berkas jelai pada permulaan hari raya Paskah. Pada hari ke-50 itu diadakan Hari Raya Pentakosta, hari itu disebut juga “khag haqqasir” dan yom habbikkurim, ”hari buah bungaran” (Keluaran 23 : 16) sehingga ada banyak gereja pada perayaan pentakosta mendekor gereja dengan pelbagai hasil panen dan buah-buahan untuk mensyukuri panen raya sesuai tradisi Perjanjian Lama. Pentakosta dalam Perjanjian Lama juga diartikan sebagai hari kelepasan umat dari perbudakan di Mesir. Dalam Perjanjian Baru, Pentakosta atau hari yang ke-50 setelah kebangkitan Yesus adalah hari dimana Roh Kudus turun atas para Rasul. Apa makna pencurahan Roh Kudus bagi para murid? Pertama, Roh Kudus memulihkan. Setelah Yesus bangkit, Ia mendatangi para murid dan Yesus menghembusi mereka dan berkata “terimalah Roh Kudus” (Yohanes 20 :22). Hembusan Roh itu memulihkan hati para murid dari kesedihan, kekecewaan, frustrasi, ketakutan akibat peristiwa kematian Tuhan Yesus. Hembusan Roh Kudus memberi semangat dan kuasa kepada para murid untuk bersaksi melanjutkan misi Kristus di tengah-tengah dunia. Kedua, Roh Kudus mempersatukan. Roh Kudus berkuasa memberi rupa-rupa karunia kepada setiap orang percaya, seperti karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, bernubuat, menyembuhkan, berbahasa Roh dan sebagainya (1 Korintus 12 : 3-13). Tujuan pemberian karunia itu adalah untuk melayani dan membangun jemaat dimanapun berada. Oleh sebab itu perbedaan karunia dalam pelayanan di tengah jemaat jangan membuat antar jemaat saling menyakiti, bersaing, menjatuhkan satu sama lain sehingga timbul perpecahan, tetapi perbedaan karunia haruslah membuat jemaat saling melengkapi, karena kita ini adalah satu tubuh dalam Kristus, banyak anggota tetapi satu tubuh (1 Korintus 12 : 12). Marilah kita menjadi saksi Kristus dimanapun kita berada melalui prilaku kita, baik di rumah, di sekolah, di tempat kerja dan dimanapun kita berada, dan percaya bahwa Roh Kudus senantiasa menghibur dan memulihkan diri kita dari kesedihan, kekecewaan dan kegelisahan kita dan layanilah Tuhan dengan karunia-karunia yang telah diberikan Allah bagi kita dan yakinlah bahwa Roh Kudus akan selalu menolong kita. Amin. (DS) |