Tanpa disadari kita lebih mudah bergaul dengan orang yang banyak persamaan dengan kita, seperti persamaan hobi, silsilah, maupun persamaan pandangan dengan kita. Apabila kita berada pada lingkungan yang tidak sepaham dengan kita, kita cenderung merasa tidak nyaman. Pada minggu ini kita diajak untuk meneladani sikap Yesus yang mengasihi tanpa batas atau sekat. Dalam Injil Matius 15 : 21-28 ini kita melihat iman dan kegigihan seorang ibu yang yakin bahwa Yesus sanggup menyembuhkan anaknya. Pada awalnya Yesus tidak menjawab si ibu ini, meskipun demikian si ibu tetap saja mengikuti Yesus dan rombongannya serta berteriak-teriak meminta pertolongan. Yesus memang tidak langsung mengabulkan permohonan si ibu, tetapi karena iman ibu ini, Yesus membuka kesempatan untuk nya disaat para murid memilih untuk membatasi diri. Kasih Yesus dapat melintasi sekat dan batas-batas yang ada. Kasih Yesus adalah kasih tanpa batas. GKI (Gereja Kristen Indonesia) juga telah banyak melakukan kegiatan lintas agama, hal ini menunjukkan bahwa GKI mau membuka diri dalam mewujudkan kasih lintas batas. Saudaraku, disaat masa pandemi covid-19 ini kita sering memberi sekat-sekat dan menjaga jarak dengan sesama kita, tetapi kasih Allah memungkinkan kita untuk mengasihi tanpa batas melalui kepedulian terhadap sesama kita. Selamat mengasihi melintasi batas-batas yang ada. (DS) |