Untuk hidup penuh damai sejahtera dan sukacita, kita membutuhkan pengampunan dan penerimaan Ada alasan kita mengampuni, bahkan tanpa batas (Mat 18:21-35). Semua orang yang pernah melakukan kesalahan membutuhkan pengampunan untuk memulihkan kehidupan pribadi dan hubungannya dengan orang di sekitarnya. Pengampunan mencerminkan kasih Tuhan dalam hidup kita dan menjadikan kita orang yang bebas dari beban masa lampau. Pengampunan juga memampukan kita maju menyongsong masa depan.

Peristiwa-peristiwa dalam kehidupan kita terkait dengan campur tangan Tuhan. Yusuf, misalnya, mengalami perlakuan buruk yang menyakitkan hati dari saudara-saudaranya, tetapi dia kemudian mengampuni mereka dan memulihkan hubungannya dengan mereka.

Dalam kehidupan bergereja, kita harus saling menerima dan mendukung. Yang kuat menerima dan mendukung yang lemah.

Orang yang mau mengampuni mengalami damai sejahtera dan kebahagiaan. Mereka telah memulihkan hubungannya dengan Tuhan dan sesama. (CA)