Siapa ibu-Ku dan siapa saudara Ku? Satu pertanyaan yang diajukan Tuhan Yesus (Markus 3:33) yang tidak ada jawaban dari orang-orang di sekitar-Nya. Yesus Kristus yang mengawali karya agung-Nya di bumi sebagai penggenapan rencana agung Sang Bapa. Kasih Allah akan dunia ini menjadi dasar utama pengutusan Yesus dan Dia berada di tengah sebuah keluarga yaitu Yusuf dan Maria, sebagai orangtua-Nya. Sebagaimana keluarga pada umumnya, Dia pun diasuh dan dibesarkan dengan perhatian dan kasih sayang kedua orangtua-Nya. Ada saat di mana Dia melepaskan diri dari perhatian orang tua pada usia yang masih belia, namun tetap memperoleh pengawasan mereka. Di dalam pelayanan bersama para murid, Dia mengajar orang banyak tentang kasih dan hukum kasih, seringkali dengan perumpamaan dan mukjizat-mukjizat kesembuhan. Banyak orang mengaguminya dan menjadi percaya. Namun, ada juga yang menjadi penghambat atau penghalang-Nya, di antaranya kaum keluarga-Nya sendiri (Ayat 21) yang seharusnya dapat mendukung pelayanan-Nya. Namun Tuhan Yesus tidak mempersalahkan mereka, melainkan berkata barang siapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan. Kita semua jemaat GKI Jatimurni adalah saudara Tuhan Yesus, yaitu yang melakukan kehendak Bapa, dengan taat, setia, dan saling mengasihi. [SA] |