Sewaktu badai mulai datang dan dikatakan bahwa perahu sudah mulai banjir, penuh air, Saya rasa apa yang dirasakan oleh murid-murid waktu itu: kepanikan, ketakutan mereka, dan kekhawatiran mereka. Sekaligus, kekesalan mereka kepada Yesus yang mereka anggap diam saja, tidak peduli kalau perahu sebentar lagi akan tenggelam dan mereka akan hancur. Kemungkinan, 99,9% hal itu menjadi perasaan kita juga, jika saat itu kita berada di perahu tersebut. Jadi kalau mau bicara tentang tema hari ini, “Ia Bersamamu di Buritan,” memang terasa lebih mudah mengucapkannya daripada mengimaninya dalam ketenangan akan penyertaan-Nya. Hari ini, kita mau melihat beberapa hal yang mungkin bisa menjadi perenungan kita untuk mengupayakan ketenangan, yakin akan penyertaan Tuhan, walau ada di tengah badai kehidupan sekarang ini. Tuhan Yesus adalah pemimpin yang membawa kelegaan di tengah kehidupan keluarga, jemaat, dan masyarakat. Setiap kita kemungkinan besar akan bertemu beragam tipe badai. Saat di tengah badai, adalah saat terbaik bagi kita untuk merasakan kuasa penyertaan Tuhan. Kita akan tenang menghadapi badai itu kalau kita tahu bahwa meskipun kita melewati badai, Tuhan selalu ada dan menyertai kita. Tuhan memberikan kepada kita kekuatan yang cukup untuk melewatinya dan mengalahkan setiap badai yang Dia izinkan terjadi dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus menyertai Bapak, Ibu dan Saudara.(BRT.P) |