Saat ini kita dihadapkan pada banyak berita duka. Tidak saja kedukaan tentang kematian akibat Covid 19, tetapi juga kedukaan betapa sulit menemukan tabung oksigen bagi yang sedang berjuang menghadapi penyakit ini.

Oksigen sebagai sesuatu yang kita anggap alamiah, taken for granted, tidak usah dicari pasti ada, ternyata menjadi barang langka. Kecemasan dan ketakutan merebak dimana-mana.

Melihat hal ini, perkataan Yesus Yohanes 6:35 bahwa "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” memberikan pengharapan baru di tengah situasi sulit ini.

Di tengah keraguan yang ditunjukkan orang Yahudi dan sikap bersungut-sungut mereka, Yesus menjawab dengan tenang bahwa “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal” (Yoh 6:47).

Kejadian di atas seperti mengingatkan kepada kita bahwa di tengah kekalutan dan kecemasan di masa sekarang ini, kita harus bersikap tenang dan menyerahkan diri kepada Tuhan. Dengan berserah diri kiranya dapat menimbulkan kebijaksanaan. Berserah diri bukan pula berarti pasif, hanya berdoa.

Namun, di tengah situasi pandemic mengajak kita untuk memakai masker atau menjaga kebersihan adalah sikap dari ketenangan yang membuahkan kebijaksanaan. (PRB)