GKI Jatimurni

Renungan [236]

KELUARGA YANG HIDUP DALAM PEMULIHAN
10/10/2021
Amos 5 : 6 – 7, 10 - 15
Mazmur 90 : 12 - 17
Ibrani 4 : 12 - 16
Markus 10 : 17 – 31

Saat mengalami keterpurukan, umat Allah diajak untuk mencari kehidupan dan memiliki keluarga yang hidup dalam pemulihan. Terkadang hal itu terdengar cukup menyenangkan dan menjanjikan. Apalagi bagi kita di masa pandemi. Namun, prosesnya tidaklah mudah. Seperti yang tertulis dalam Markus 10:17-31 yang berkisah tentang Yesus didatangi seorang kaya. Ia bertelut di hadapan Yesus dan bertanya, bagaimana cara mendapatkan hidup abadi?

Kehidupan abadi berarti hidup yang dianugerahkan Allah yang kekal kepada ciptaan-Nya secara terus menerus, sekalipun ciptaan-Nya sudah mati. Namun, untuk dapat menerima panggilan Kristus dan menerima kehidupan abadi, perlu pemulihan secara utuh. Seseorang harus mau hidup sesuai ketetapan Allah yang terangkum dalam Taurat.

Dalam kisah orang kaya ini,sebenarnya ia sudah melakukan semuanya itu. Namun, masih ada satu kekurangan, Yesus memintanya untuk menjual seluruh hartanya, membagi-bagikannya kepada orang miskin, lalu mengikut Yesus. Kemudian yang dirasakan orang itu hanyalah kecewa.

Dalam Markus 10:25 Yesus berkata: “Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah”. Tafsiran ini memperlihatkan suatu fokus pada bagaimana seseorang harus meninggalkan kekayaan material dan memilih yang spiritual untuk dapat menerima kehidupan abadi. Penginjil Markus menunjukkan bagaimana orang-orang itu tidak mampu mendapatkan pemulihan dan hanya bergantung sepenuhnya pada belas kasih Tuhan. Begitu juga yang dialami orang kaya itu. Ia seharusnya bergantung mutlak kepada Tuhan.

Pada Markus 10:19 berisi hukum yang mengatur relasi dengan sesama. Disebutkan, ia tidak memiliki kepedulian dan belarasa kepada orang miskin, hanya memikirkan kerugiannya dan tidak bersedia mengorbankan hartanya untuk berbagi. Sekalipun ia menggantungkan hidupnya pada anugerah dan belas kasih Tuhan, tetapi jika ia menutup diri untuk menerima kemuliaan dari Tuhan. Lalu, bagaimana ia dapat menerima pemulihan dan kehidupan abadi? Amsal 5:6-7, 10-15 menyuarakan tentang Allah memberi kesempatan bagi umat Israel untuk dipulihkan.

Setiap orang harus dipulihkan dulu dari ketidakpedulian dan keangkuhan yang menghalanginya untuk menerima kehidupan. Maka Tuhan akan memberikan kehidupan dan menyertainya. Dalam renungan ini, kita diajak membuka hati agar dapat dipulihkan dari segala kejahatan, ketidakadilan, dan sikap ketidakpedulian. Melalui pemulihan itu, kita akan menerima anugerah-Nya, yakni kehidupan abadi. [HN]

HN
Sonny W Adi
10/10/2021 21.42.35