Sebagian besar orang Kristen meyakini bahwa doa adalah napas orang percaya dan sarana untuk membangun relasi dengan Tuhan. Meskipun begitu, pertanyaannya adalah, sudahkah kita benar-benar berdoa dengan penghayatan tersebut? Atau malah jangan-jangan kita berdoa hanya karena formalitas tanpa dibarengi penghayatan yang mendalam? Doa kelihatannya merupakan sesuatu yang begitu dekat dengan kehidupan kita. Namun, bukan berarti doa merupakan hal yang mudah dilakukan. Di dalam bukunya yang berjudul “Berdoa dengan Jujur”, William A Barry menulis, doa bukanlah untuk mengubah rencana Tuhan, tetapi dalam doa kita memohon agar kita yang diubah untuk percaya kepada penyelenggaraan Tuhan di dalam kehidupan kita. Untuk dapat jujur di dalam doa, yang penting untuk kita sadari adalah relasi kita dengan Tuhan. Relasi itu selayaknya dengan sahabat terdekat. Ketika Tuhan kita hayati sebagai seorang sahabat terdekat, kita tidak akan malu dan sungkan menyampaikan segala kekurangan dan kerapuhan kita. Dengan berdoa, kita diajak tetap percaya atas penyelenggaran Tuhan di dalam kehidupan. Tentunya agar kita dimampukan tetap melangkah menjumpai setiap misteri di depan dan menjaga kehidupan kita. Tepat di sinilah untuk dapat mencapai titik itu, upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan cara menjaga relasi dengan Tuhan melalui kehidupan doa kita. Selamat berdoa agar kita dimampukan selalu merawat kehidupan. (PWP) |