Kelahiran Kristus memberi sebuah pesan yang kuat yaitu tentang kedatangan penyelamat. Kedatangan utusan itu dari tempat sangat sederhana, tidak terduga oleh manusia. Seringkali manusia memikirkan karya Allah melalui peristiwa - peristiwa dahsyat dan spektakuler. Anggapan itu membuat manusia lupa bagaimana Allah juga berkarya melalui hal-hal kecil.

Injil Lukas 1 : 46b - 55 juga mengetengahkan hal serupa. Kita menemukan pesan yang ingin disampaikan, yaitu tentang bagaimana Allah memakai orangorang kecil, tetapi memiliki hati yang besar. Hati yang besar ada dalam diri orang yang rendah hati. Ia mampu mengelola kabar yang hendak disampaikan malaikat Tuhan. Inti dari kabar baik di injil Lukas ini adalah tentang orang-orang biasa yang dipakai Allah untuk memberitakan jalan kemuliaan Allah.

Pada masa adven keempat ini, jemaat GKI Jatimurni tentu dapat melihat semakin jelas bahwa Sang Mesias itu datang di tengah kerapuhan, kesulitan, dan ketidakberdayaan. Semuanya tidak ideal. Melalui peristiwa yang dialami Elisabet dan Maria, kita belajar bahwa karya Allah dapat diwujudkan-Nya melalui cara yang seringkali tidak tergambarkan oleh nalar manusia.

Oleh karena itu, mari kita belajar meresapi karya Allah di tengah ketidakberdayaan kita. (PWP)