GKI Jatimurni

Renungan [249]

ARTI PEMBAPTISAN YESUS
09/01/2022
Yesaya 43 : 1 - 7
Mazmur 29
Kisah Para Rasul 8 : 14 - 17
Lukas 3 : 15 – 17, 21 - 22

Baptisan adalah tanda percaya seseorang kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan. Baptisan dilayankan kepada seseorang dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Peristiwa baptisan dilayankan sekali dalam nama Allah Tri Tunggal. Dalam Injil Lukas 3:3 dituliskan, Yohanes datang ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: ”Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu”. Seruan ini didengar dan direspons 
umat Israel dengan menyatakan pertobatan dan memberi diri dibaptis, sehingga baptisan tersebut dimaknai sebagai baptisan pertobatan.Di antara manusia yang berdosa, datanglah Yesus sang Mesias, Juruselamat untuk dibaptis. Sebagaimana ditulis dalam Lukas 3:21-22: Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan”. 


Dalam nats ini, baptisan kepada Yesus dimaknai sebagai adanya relasi erat dan paduan kasih antara Allah Tri Tunggal dinyatakan di tengah manusia, solidaritas kasih Allah kepada manusia yang berdosa, adanya kerendahan hati Yesus untuk memulai pelayanannya di tengah manusia berdosa. Baptisan Yesus, juga menjadi pengajaran bagi kita bahwa semua yang telah dibaptis dalam Kristus telah dibaptis dalam kematian-Nya. 

Dengan demikian, kita telah dikuburkan bersama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian. Supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru (Roma 6:3-4).Setelah seseorang selesai dibaptis, bukan berarti imannya selesai bertumbuh. 


Iman percaya perlu terus dihidupi, ditumbuhkan dalam seluruh perjalanan hidup yang dialaminya. Marilah kita sebagai manusia yang dibaptis mau hidup baru dalam Tuhan, siap mengikut Yesus, siap melayani orang-orang di sekitar kita dengan menjadi garam dan terang. Juga selalu memiliki kerendahan hati dan kesediaan melayani umat Tuhan melalui berbagai karya positif yang dibutuhkan umat manusia. 
(EK)

EK
Sonny W Adi
18/01/2022 08.25.13