Bela rasa berarti sikap empati dan kepedulian terhadap penderitaan orang lain. Salah satu wujud belarasa adalah sikap berbelas kasihan. Sikap belarasa inilah yang ditunjukkan Tuhan Yesus dalam Matius 14:13-21. Ditengah-tengah kedukaan-Nya atas kematian Yohanes Pembaptis, Yesus tetap memiliki rasa belas kasihan pada saat Ia melihat orang banyak yang mengikuti-Nya. Matius 14:14 menyatakan perasaan Yesus saat Ia melihat orang banyak yaitu : ”tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan”. Sikap “berbelas kasihan” ini menunjukkan kepedulian Tuhan Yesus yang diwujudkan dalam tindakan memberi pertolongan pada orang yang sakit dan makanan bagi yang lapar. Yesaya 55:1 menyatakan bahwa belarasa yang dilandasi oleh pengucapan syukur akan membuka pintu-pintu berkat sehingga orang yang haus dan lapar tidak hanya memperoleh berkat jasmani, tetapi mengenal kasih Allah. Roma 9:2 menunjukkan sikap belarasa Paulus terhadap mereka yang hidup tanpa Kristus. Melalui renungan ini kita diajak untuk memiliki sikap belarasa, melalui kepedulian terhadap orang lain yang membutuhkan perhatian. Maukah kita dipakai untuk menjadi berkat bagi orang lain melalui sikap belarasa? Janganlah hidup kita berpusat pada diri sendiri tetapi mari kita berbelarasa, sehingga hidup kita dapat menjadi saluran karya kasih Allah bagi dunia. (DS) |