Pandemi yang terjadi beberapa tahun terakhir ini mengakibatkan krisis yang mengguncang dunia. Krisis kesehatan, ekonomi, pendidikan, mental, dan spiritual. Setiap pribadi dan komunitas mempunyai daya tahan berbeda terhadap krisis ini. Salah satu aspek yang terpenting dalam menghadapi situasi sulit adalah ketangguhan. Ketangguhan bukan hanya dari bawaan lahir, tapi juga terbentuk oleh waktu dan pengalaman dalam menghadapi krisis. Di Minggu Pra-Paskah ini, kita diingatkan, Allah menghendaki umat-Nya merangkul dan mengakrabi penderitan yang pernah dialami, sebagai sebuah memori spiritual yang bermanfaat untuk menjadi batu loncatan karya kebaikan bagi sesama. Spiritualisasi mengakrabi kesusahan akan membuat umat melampaui pencobaan. Injilpun mengisahkan bahwa Yesus juga dicobai (Lukas 4:1-13). Kisah pencobaan ini sesungguhnya merupakan kisah kita umat manusia. Kelimpahan dan kemakmuran tidak menjamin kekuatan dan kesetiaan iman. Yesus berhasil melampaui pergulatan spritualnya bersama Roh Kudus. Dengan tuntunan dan bimbingan Roh Kudus, kitapun akan dimampukan menghadapi setiap kesulitan hidup. (LP) |