GKI Jatimurni

Renungan [266]

TUAH KATA KASIH
15/05/2022
Kisah Para Rasul 11 : 1 - 18
Mazmur 148
Wahyu 21 : 1 - 6
Yohanes 13 : 31 - 35

Sebelum Yesus mati dan naik ke surga banyak pesan dan nasihat yang diberikan kepada murid-murid-Nya. Bahkan nasihat-Nya menjadi “tuah” sampai saat ini bagi manusia.

Tuah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung makna sakti, keramat, berkat (pengaruh) yang mendatangkan keuntungan (kebahagiaan, keselamatan).

Salah satu kata yang penuh berkat, berpengaruh, dan mendatangkan kebahagiaan dalam Injil adalah “kasih”.

Apa yang menjadi tuah dalam kata “Kasih”? Dalam Injil Yohanes 13:31-35 berisi kekuatan dari kasih, karena Tuhan Yesus berpesan, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi.”

Kekuatan kasih yang diajarkan kepada murid-murid-Nya bersumber dari Dia sendiri. Setiap orang yang mengalami kasih-Nya dan mau hidup di dalamnya akan mampu mengalirkan kasih tersebut terhadap sesama. Bahkan, sekalipun terhadap orang yang memusuhi kita, seperti yang dialami oleh Petrus (Kisah Para Rasul 11:1-18). Tindakan Petrus yang mempertanggungjawabkan baptisan Kornelius sebagai contoh mewujudkan kasih secara nyata, gerak aktif mengasihi itu mengandung risiko.  Namun, semangat kasih tidak akan padam bagi orang-orang yang mengalami cinta Allah.

Marilah kita saling mengasihi, sehingga semua orang tahu bahwa kita adalah murid-murid Yesus (Yohanes 13: 35). (Lnd)

Lnd
Sonny W Adi
15/05/2022 09.43.44