Orang Kristen sejatinya dipanggil untuk menjadi Duta bagi Kristus. Sebagai Duta Kristus umat percaya diutus untuk menjalankan tugas yang dipesankan-Nya. Dengan berperan sebagai duta, setiap umat percaya dipanggil untuk “mewakili” Kristus di tengah dunia. Namun, bertindak sebagai Duta Kristus bukanlah sebuah tugas yang mudah. Ketidakmudahan inilah yang terkadang membuat umat percaya mengabaikan, bahkan panggilan tersebut cenderung ditolak. Ketidakmudahan itu pun digambarkan melalui bacaan minggu ini di dalam Injil menurut Lukas. Yesus mengutus murid-murid menjadi duta-Nya untuk menyatakan karya-Nya dan menyampaikan perihal Kerajaan Allah. Namun, perutusan itu disertai dengan penolakan. Oleh karena itu, Yesus memberikan pesan bagaimana cara murid-murid merespon penolakan tersebut (Ay.10- 11). Dengan demikian apakah menjadi duta Kristus adalah sesuatu yang tidak menarik? Apakah menjadi duta hanya menyoal diterima oranglain? S’pertinya Tidak! Bukankah hal yang menarik dapat diperoleh melalui makna tugas seorang duta yaitu menyampaikan pesan yang bemanfaat bagi semua orang . Ayat 9 memperlihatkan bahwa kedatangan duta Kristus bagi si penerima adalah mengalami ‘kesembuhan’ dan mendengar Kerajaan Allah (baca: Allah menjadi Raja dalam hidup manusia) yang sudah dekat. Disembuhkan dari ‘penyakit’ dan disertai Allah bukankah sesuatu menarik! Umat percaya dipanggil untuk menyembuhkan ‘sakit dunia’, sekaligus menyatakan kuasa Allah yang melingkupi dunia. Inilah yang diperlukan dunia saat ini. Maka dengarlah panggilan menjadi Duta Kristus itu. Jadikanlah hidup menjadi bermakna. Nyatakanlah Kristus dalam kehadiran kita di tengah dunia! [CH] |