GKI Jatimurni

Renungan [279]

YESUS MEMBAWA PERTENTANGAN
14/08/2022
Yeremia 23 : 23 - 29
Mazmur 82
Ibrani 11 : 29 – 12 : 2
Lukas 12 : 49 - 56

Jika semua kegiatan berjalan sesuai rencana, aman, dan nyaman, terkontrol oleh kita dengan baik dan menjadi rutinitas atau merupakan kebiasaan yang kita sukai, berhati-hatilah. Apakah itu sesuai atau bertentangan dengan kehendak Tuhan? Tema minggu ini seolah-olah berlawanan dengan apa yang biasa kita pahami sebelumnya yaitu: Yesus adalah Raja Damai. Mengapa tema seperti ini perlu direnungkan?

Dalam injil Lukas 12:51 Tuhan Yesus mengatakan: Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan

Untuk mengerti perkataan Tuhan Yesus itu, kita perlu melihat situasi orang yahudi sebelum kedatangan Tuhan Yesus. Saat itu orang Israel digambarkan sebagai umat pilihan Allah yang telah menyimpang dari Firman Allah. Mereka disesatkan nabi-nabi palsu seperti yang tercatat dalam kitab Yeremia 23. Saat itu orang Israel nyaman dengan rutinitas mereka yang jauh dari kehendak Allah.

Namun, oleh karena kasih setia-Nya terhadap umat Israel, Ia tetap berusaha menyelamatkan umat Israel dengan mengirimkan nabi-nabi atau hakim-hakim dan akhirnya mengirim anak-Nya sendiri untuk menyelamatkan umat Israel kembali kejalan yang benar.

Kebiasaan dan gaya hidup dalam dosa orang Israel ini terganggu dengan kedatangan Tuhan Yesus. Kehadiran Yesus menimbulkan pertentangan di antara umat Israel. Ada yang menerima dan ada yang menolak pengajaran Tuhan Yesus. Pertentangan ini tidak saja terjadi di antara kelompok masyarakat, tetapi juga di antara anggota keluarga yang masih melakukan gaya hidup dalam dosa dan angota keluarga yang menerima pengajaran Tuhan Yesus. Di sini dapat kita pahami bahwa Yesus membawa pertentangan hanya bagi orang yang menolak Kristus dan pewartaan-Nya, tetapi bagi orang yang percaya kepada Kristus, Dia adalah pembawa damai.

Dalam Injil Lukas 23 : 49 Tuhan Yesus mengatakan: Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!

Bola api ini digambarkan sebagai terang penghakiman yang adil untuk memisahkan anak-anak terang dari kegelapan dosa. Mari kita sambut terang penghakiman itu dengan sukacita. Amin. (SWA)

SWA
14/08/2022 17.19.52