Asyik menyaksikan tayangan di televisi yang bukan berbayar harus rela terganggu dengan munculnya iklan. Supaya merasa tidak terganggu, saya mencoba menikmati konsep iklaniklan itu dibuat. Mereka banyak menggunakan kata-kata promosi yang menarik minat penonton untuk memakai atau menggunakan produknya. Menarik. Sayapun tertarik dengan sebuah iklan produk yang menggambarkan 1.000 langkah dimulai dari satu langkah. Iklan itu mengajak kita bugar setiap hari dengan memulai satu langkah hingga terbiasa menjadi ribuan langkah yang akan membuat tubuh sehat. Memulai banyak langkah selalu dimulai dengan satu atau sedikit langkah saja. Seorang kawan saya kerap mengatakan, yang penting ada pergerakan, berharap agar tercipta pergerakan-pergerakan lanjutan yang bermanfaat. Apapun itu. Neil Armstrong, seorang astronot dalam peristiwa bersejarah, saat menjejakkan kakinya di bulan juga pernah mengatakan, "Satu langkah kecil buat manusia namun lompatan besar buat umat manusia". Memang, untuk memulai segala sesuatu selalu dimulai dengan perkara kecil yang kemudian menjadi perkara besar. Alkitab juga mengajarkan demikian soal kesetiaan. Tuhan Yesus mengajak kita setia dengan perkara (baca: hal) yang kecil agar kita juga dipercayakan dengan hal besar. Lukas 16:10 yang mengatakan,"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar". Lalu, apakah yang dikatakan Lukas konteksnya sama dengan tagline dari iklan produk dan perkataan Neil Armstrong tentang hal kecil menjadi sebuah hal besar? Saya acapkali mendengar tentang perkara kecil ini terkait uang. Ketika kamu mulai bekerja dan mendapat penghasilan sedikit dari hasil kerjamu, namun kamu rajin menabung, suatu ketika kamu akan memiliki banyak uang. Ketika kamu bekerja dan semakin dipercaya, kamu memiliki pekerjaan yang lebih besar dengan penghasilan yang lebih besar pula. Saya berpikir memang begitu seharusnya. Seorang anak ketika masih duduk di SD akan memperoleh sedikit uang saku dari orangtuanya. Jumlahnya akan bertambah terus ketika ia berada di jenjang lebih tinggi di tahun-tahun selanjutnya. Sesederhana itu. Saya mendapati ini, Matius 6:33 yang mengatakan,"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu". Kita sering abai dalam mencari Tuhan. Kita menganggap Tuhan sudah bersama-sama kita sehingga tidak perlu dicari. Terlebih ketika kita sudah menjadi Kristen karena faktor keturunan. Dia sudah di hati bahkan sejak kecil. Sudah bersama dengan Dia. Tidak usah lagi dicari. Padahal tidak. Kita masih perlu dan harus mencari-Nya. Mencari kebenaran-Nya. Ya, inilah perkara kecil itu, mencari Tuhan Yesus dalam nilai kebenaran, keadilan, dan kasih-Nya. Dikatakan," ...carilah dahulu kerajaan Allah...." Mencari Tuhan haruslah didahulukan melebihi yang lain-lainnya. Melakukan sungguh-sungguh. Tuhan menjadi nomor satu dan tidak diajarkan kepada kita untuk mengorbankan Tuhan untuk suatu hal. Dialah segalanya yang telah menebus kita dari dosa-dosa kita. Tuhan ada di perkara kecil. (HW) |