“O, Zakheus orang pendek kecil betul dia”, kira kira begitulah cuplikan lagu sekolah minggu yang kita sering dengar. Apa yang dikatakan pertama kali dalam lagu tersebut adalah kelemahan Zakheus, yaitu fisiknya yang pendek. Lalu apalagi yang bisa kita tahu mengenai kelemahan Zakheus? Dikatakan dia adalah seorang pemungut cukai. Pemungut cukai pada zamannya dipandang sebagai orang yang penuh korupsi dan jahat, dia bisa kaya dari hasil memungut pajak dari rakyat jelata, menyetorkannya kepada penguasa dan dia mendapatkan hasil dari pajak tersebut. Dengan kekayaannya tersebut dia dapat hidup dengan nyaman bersama keluarganya, walaupun dengan keterbatasan badannya yang pendek. Ada hal yang menarik dalam perjumpaan Zakheus dengan Yesus, orang yang begitu kaya dan punya pengaruhnya, bisa saja Zakheus membayar kerumunan orang – orang tersebut untuk minggir memberinya jalan agar dia bisa bertemu Yesus. Tetapi dia berusaha dengan caranya sendiri, memanjat pohon untuk sekedar melihat Yesus, dan tanpa diduga Yesus memintanya untuk membuka rumahnya untuk Yesus bisa mampir. Dalam rumah Zakheus juga melakukan sesuatu yang bisa dibilang cukup mencengangkan, dia membagikan Sebagian hartanya, dan mau mengganti empat kali lipat harta orang yang diperasnya. Lalu Yesus memberi berkat bukan hanya kepada Zakheus, tetapi pada rumahnya yang berarti semua orang yang tinggal di dalamnya Yesus memberikan berkat. Kisah ini sangat menarik, dimana seorang pendosa bisa mendapatkan berkat yang begitu besar dari Tuhan Yesus. Semua orang melihat Zakheus adalah seorang pendosa, tetapi Yesus melihat usaha Zakheus, lalu memilih dia dari antara kerumunan orang banyak, datang ke rumahnya dan memberkati rumahnya. Dari sini kita bisa melihat bahwa Tuhan Yesus tidak pernah memalingkan wajah-Nya dari kita yang penuh dosa ini. Kita yang selalu diawasi, diperhatikan, dan diterima ketika kita datang dan berusaha sekuat tenaga untuk mau bertobat. Dan ternyata pertobatan kita tidak hanya membawa berkat bagi kita sendiri, tapi orang di sekitar kita terutama orang terdekat kita yaitu keluarga. Begitu dahsyatnya dampak pertobatan kita hingga buahnya dapat dinikmati oleh keluarga kita dan orang di sekitar kita. Di bagian perikop terakhir kembali ditegaskan bahwa, Yesus datang untuk menyelamatkan yang hilang. Jadi marilah kita sekuat tenaga mencari Yesus, bertobat dan membuahkan berkat bagi orang – orang terkasih di sekitar kita.(EDF) |