GKI Jatimurni

Renungan [287]

APA MAKNA KEBERHASILAN DAN KEGAGALANKU?
09/10/2022
Mazmur 37 : 22 - 26

Biasanya saat mengalami masalah dan kesusahan, sering kita merasa tidak berdaya, maka kita pun segera datang mencari Tuhan. Kita berdoa tak henti-hentinya bahkan berpuasa dan berharap Tuhan segera menolong kita dan melepaskan beban masalah kita.

Demikian juga dengan sepuluh orang kusta dalam bacaan Alkitab kita hari ini. Dalam perjalanan Yesus menyusuri perbatasan Samaria - Galilea dan masuk ke sebuah desa, ada sepuluh orang kusta berteriak teriak dari jauh memohon belas kasihan Yesus. Mereka tidak dapat mendekati Yesus karena menurut hukum Yahudi, orang kusta dianggap najis untuk mendekati siapapun sehingga hidup dikucilkan. Lalu Yesus memandang mereka dan berkata "Pergilah, perlihatkan dirimu kepada imam-imam." Yesus tidak menghampiri mereka, juga tidak menyuruh mereka datang mendekat. Dengan menyuruh mereka pergi dan menemui imam-imam, adalah cara yang terbaik dan paling pas saat itu untuk menyembuhkan mereka. Menyembuhkan kehidupan spiritual mereka dan memulihkan kedudukan sosial mereka agar diterima di tengah masyarakat kembali. Dalam perjalanan, kesepuluh orang kusta itu pun sembuh. Tuhan selalu punya cara yang terbaik dan paling tepat untuk menolong kita. Oleh karena itu layaklah kita selalu mengucap syukur kepadaNYA.

Namun dari antara kesepuluh orang kusta itu, hanya satu yang kembali kepada Yesus. Dia sudah sembuh bukan hanya secara fisik namun juga sembuh dari luka hati akibat pengucilan, dan sembuh juga secara sosial, lalu dengan percaya diri bergabung dengan masyarakat dan menemui Yesus. Ia memuliakan Tuhan dengan suara nyaring, menyembah Tuhan sebagai ungkapan syukurnya atas kebaikan Tuhan bagi dirinya. Mari kita coba merenungkan, apa saja yang sudah kita terima dari Tuhan? PertolonganNYA, kebaikanNYA, kepedulianNYA, dan tentunya sangat banyak lagi, tak terhitung jumlahnya. Secara umum mengucap syukur artinya berterima kasih kepada Tuhan atas segala perbuatanNYA kepada kita. Mengucap syukur bukan hanya dalam kata-kata namun juga dalam bentuk ketaatan kepada Tuhan dalam seluruh sisi kehidupan kita

Sudahkah kita mengucap syukur dan memuliakan Tuhan atas segala kebaikanNYA ? Seperti yang dilakukan oleh satu orang kusta yang kembali kepada Yesus tadi? Atau malah kita lupa dan tidak tau berterima kasih seperti yang sembilan orang? Sebagai keluarga kristen, sudahkah kita memiliki pola dan gaya hidup mengucap syukur?

Marilah kita datang kepada Tuhan dalam ucapan syukur untuk segala hal. Marilah kita menjadi keluarga Kristen yang penuh ucapan syukur dan taat kepada Tuhan. Amin. [FML]

FML
08/10/2022 19.02.04