Kehidupan kita dibentuk dari keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Pada kehidupan berjemaat atau bergereja juga demikian, setiap pribadi tentunya berangkat dari kehidupan keluarga atau representasi dari keluarganya. Tidak dapat kita pungkiri bahwa dalam kehidupan sebuah keluarga juga terdiri atas pribadi-pribadi yang memiliki kekhususan, memiliki perbedaan satu dengan lainnya, terlepas dari hubungan mereka dalam keluarga.

Selain masing-masing dengan karakter, sikap, dan perilaku yang khas, maka perbedaan lainnya tergambar pada peran dan tanggung jawab yang dijalani baik oleh suami sebagai kepala keluarga, istri sebagai ibu rumah tangga, dan juga anak-anak sebagai anggota keluarga. Inilah warna-warni kehidupan dalam sebuah keluarga di mana kita harus memiliki kemampuan untuk memadukan setiap warna kehidupan di dalamnya menjadi sesuatu yang serasi dan harmonis dalam perjalanan kehidupan.

Masa lalu yang baik atau buruk sekalipun, menjadi pengalaman hidup yang akan selalu diingat oleh seseorang dan setiap orang di sekelilingnya. Dalam kehidupan keluarga Kristen juga demikian. Banyak yang mengalami keberhasilan, tetapi banyak juga yang mengalami kegagalan atau bahkan keterpurukan. Terkadang juga seakan terjebak dalam kondisi ini, susah untuk "move on", dan perlu waktu yang cukup lama untuk kembali semangat menjalani hidupnya. Bahkan, terkadang menyalahkan orang lain, dan terlebih lagi menyalahkan Tuhan.

Hal penting lainnya yang sering kita lihat, banyak orang, termasuk orang Kristen yang kehidupannya tidak mencerminkan rasa syukur kepada Tuhan. Keberhasilan pribadi lebih sering ditanggapi dengan sikap memegahkan diri sendiri, memuji, dan membanggakan kemampuan sendiri, dan seakan semua pencapaiannya bukan pemberian dari Tuhan. Firman Tuhan dalam 1 Tesalonika 5:18 tertulis "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu". Hal ini menjadi peringatan bagi setiap orang percaya untuk tetap hidup dengan penuh ucapan syukur karena itulah yang dikehendaki Allah.

Inilah tantangan kehidupan baik pribadi maupun keluarga Kristen saat ini. Pengalaman hidup di masa lalu hendaknya menjadi pelajaran berharga untuk dapat menjalani kehidupan saat ini maupun masa depan. Hendaknya setiap keluarga Kristen juga hidup dengan penuh rasa syukur atas perlindungan dan penyertaan Tuhan. Bahkan seharusnya memiliki hati yang senantiasa melekat kepada Tuhan serta mengandalkan Tuhan di dalam setiap aspek kehidupan. Mazmur 105:1, "Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa!".

Seperti tema bulan keluarga "colorful" yang mencerminkan keberagaman dalam kehidupan keluarga, maka setiap perbedaan itu tetap ada dan menjadi warna-warni kehidupan yang perlu kita maknai dengan ungkapan syukur dan juga sebagai cerminan betapa kaya dan beragamnya ciptaan Tuhan.

Keluarga Kristen hendaknya terus berakar dan bertumbuh di dalam Tuhan dan mengandalkan Tuhan di dalam kehidupan. Mari kita terus maju bersama Tuhan. Kita warnai kehidupan ini bersama keluarga. Tuhan Yesus memberkati. [BJS]