Didalam sejarah dunia filsafat ada sebuah ungkapan terkenal, sekaligus kontroversial dari seorang tokoh bernama Friedrich Nietzsche. Ia mengatakan : “God is dead, God remains dead, and we have killed Him”. Bagi Nietzsche, manusia memiliki kemampuan untuk berpikir saintifik dan kritis. Kemampuan inilah yang mempengaruhi cara pandang manusia terhadap agama yaitu manusia memahami bahwa agama merupakan “buatan” manusia. Namun yang menarik, di sisi lain Nietzsche mengakui bahwa ketiadaan Tuhan dan agama justru akan membuat dunia akan terjadi chaos. Yang kemudian akan berdampak pada kematian peradaban manusia itu sendiri. Melalui konsep di atas, setidaknya ada sebuah pemahaman penting dan perlu diyakini Orang Percaya bahwa sejatinya manusia bergantung kepada Tuhan. Sehebat apa pun manusia mampu mengarahkan hidupnya melalui pemikirannya, manusia tetaplah makhluk yang harus hidup bersama Tuhan. Meski ada banyak hal pertanyaan di dalam benaknya dalam memaknai peristiwa kehidupan, manusia hanya dapat bergantung pada Tuhan. Demikian pula kisah Ayub yang digambarkan dalam Kitab Suci setidaknya dapat menjadi model bagi manusia yang tangguh dalam menghadapi penderitaan yang dialami. Penderitaan yang sulit untuk dimaknai dan dinalar banyak orang. Penderitaan Ayub tidak mudah pula untuk dilalui banyak orang. Ia harus bergumul dengan dirinya sendiri, bahkan bergumul dengan orang-orang disekelilingnya. Namun demikian, Ayub mampu tegas mengatakan “Tetapi aku tahu: Penebusku hidup… (Ayub 19 : 25a)”. Pernyataan ini menggambarkan sebuah keyakinan terhadap Tuhan! Di saat orang-orang disekelilingnya mempertanyakan keberadaan Tuhan di tengah penderitaan yang Ayub alami, Ayub tetap beriman kepada Tuhan. Oleh karena itu, mari belajar untuk berjuang seperti Ayub di tengah persoalan apapun yang mesti kita hadapi. Jangan biarkan “Tuhan mati” disebabkan persoalan hidup yang kita alami. Katakan selalu: My God’s not dead, He’s surely alive. Yakinilah bahwa Tuhan senantiasa turut berjuang bersama di tengah persoalan yang harus kita tanggung. Dia Allah Yang Hidup maka hiduplah bagi Dia. [CH] |