GKI Jatimurni

Renungan [294]

MENANTI DENGAN BERJAGA - JAGA
27/11/2022
Roma 13 : 11 – 14

Mulai hari minggu ini, Gereja dan orang-orang percaya memasuki Masa Adven, yaitu Minggu Adven I. Dimaknai sebagai pengharapan dan menantikan kedatangan Kristus. Kedatangan Kristus yang pertama diwujudkan melalui karya keselamatan Allah dalam peristiwa InkarnasiNya menjadi manusia, bahkan penebusanNya di kayu salib.

Surat yang ditullis Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, memuat penjelasannya yang paling lengkap tentang ajaran pembenaran melalui iman kepada Yesus Kristus, ajaran keselamatan dan penerapan praktis pada kehidupan sehari-hari. Dalam pasal 13, Rasul Paulus Paulus menasihati anggota Gereja orang Yahudi dan orang bukan Israel untuk menjalankan Injil agar akan ada kedamaian dan persatuan dalam Gereja. Rasul Paulus meminta kepada jemaat Tuhan di Roma untuk terus menaati perintahperintah Tuhan.

Dalam ayat 11, dituliskan saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Makna tidur, bukanlan tentang "tidur jasmani/badani", tetapi tentang "tidur secara "rohani". Seorang yang dibangunkan dari tidur adalah seorang yang berwaspada. Seorang yang berwaspada adalah seorang yang memelihara kesucian hidup. Di sini, Paulus menjabarkan bahwa kesucian hidup hanya didapat ketika seseorang mengenal kasih. Cara memelihara kesucian hidup, antara lain: dengan menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata perang.

Perbuatan kegelapan, ada yang kelihatan dengan jelas, antara lain: pesta pora, kemabukan, percabulan, dan hawa nafsu. Selain itu, ada juga perbuatan kegelapan yang tidak kelihatan: perselisihan dan iri hati.. Firman Tuhan memerintahkan kita untuk menanggalkan kehidupan yang lama kita berarti kita benar-benar tidak bersentuhan dan tidak melakukan lagi kehidupan lama kita, yang dianalogikan dengan frasa: malam itu sudah lalu/lewat, berarti malam itu tidak akan kembali lagi, yang berarti kita yang sudah meninggalkan dosa, betobat dan tidak melakukannya lagi. Paling efektif untuk meninggalkan kegelapan adalah dengan mengenakan perlengkapan senjata terang. Dan dipertegas lagi dalam ayat 14 , agar kita mengenakan Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang. Hidup dengan senjata terang, berarti hidup yang berpusat pada Kristus, dan dengan demikian kita tidak menginginkan dosa lagi, melainkan hdup dalam pembaharuan dalam dan oleh Kristus. Ketika hidup seseorang diarahkan kepada Kristus, maka secara otomatis, yang bersangkutan tidak lagi menginginkan hidup berdosa, dan terus bersungguh-sungguh mempersiapkan akan kedatangan Kristus yang kedua kalinya.

Menanti dan berjaga-jaga, karena tidak seorangpun yang mengetahui kapan waktu kedatangan Kristus, selain Allah Bapa surgawai. Oleh karena itu, dengan ketersembunyian waktu atau misteri hari dan saat kedatanganNya mengajak kita untuk menyadari keterbatasan, kelemahan dan kefanaan kita untuk menumbuhkembangkan kehidupan spiritual dan karakter rendah hati, baik di hadapan Allah maupun sesama dan bersyukur. Sehingga kita tidak sibuk dengan urusan kapan kedatanganNya, melainkan bagaimana kita hidup dan berkegiatan sehari-hari sebagai ibadah yang memuliakan Allah.(EK)

EK
27/11/2022 17.40.40