Memasuki minggu adven ke-4 pada bulan Natal tahun ini. Pasti ada banyak suka dan duka yang Tuhan izinkan untuk kita lewati dan jikalau kita dapat berdiri tegak dan kuat semuanya hanya karna penyertaan Allah(Immanuel) dalam hidup kita. Dalam setiap fase kehidupan manusia, kita pasti menghadapi tantangan. Allah memakai beragam pengalaman tersebut untuk membentuk karakter kita dan prosesnya bisa jadi cukup menyakitkan dan tidak menyenangkan. Tak jarang proses tersebut membuat kita takut dan putus asa, sehingga kadang kala kita merasa bahwa Tuhan telah meninggalkan kita. Raja Ahas adalah manusia biasa seperti kita, saat mendengar bahwa raja Aram dan raja Israel mengepungnya ia menjadi gemetar ketakutan. Tetapi oleh karena kasih setia Tuhan kepada umatnya, maka Tuhan mengutus nabi Yesaya untuk mengatakan kepadanya: Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut (ini adalah janji Allah tetap menyertai umatnya) Dalam bacaan injil Matius 1:18-25 kita juga dapat meneladani tokoh Yusuf yang diperhadapkan dengan persoalan yang begitu berat. Pasalnya, Maria tunangannya mengandung seorang anak yang bukan anaknya. Tentu Yusuf sangat terpukul saat mengetahui hal tersebut. Dia sangat mengerti hukum Yahudi dan jika masalah ini diketahui oleh orang banyak, maka Maria pasti akan dipermalukan dan menerima hukuman yang sangat berat. Diam-diam Yusuf pun berencana dalam hatinya untuk berpisah dengan Maria. Namun sementara Yusuf mempertimbangkan hal itu, malaikat Tuhan datang di dalam mimpinya dan meminta Yusuf justru mengambil Maria sebagai isterinya, karena sesungguhnya bayi dalam kandungan Maria adalah benih dari Roh Kudus. Yusuf pun segera menaati perintah Allah. Orang Nazaret mengenal Yusuf sebagai seorang tukang kayu. Tidak lebih dari itu. Tidak ada yang terlalu istimewa yang dapat dibanggakan dalam dirinya. Akan tetapi, kita dapat melihat karakter yang baik dari Yusuf yang dapat kita teladani dari tindakan yang diambil oleh Yusuf. dimana dia, tetap tenang saat menghadapi persoalan. Ketika Yusuf mengalami masalah besar, ia tidak langsung menyalahkan atau marah kepada Maria. Dia tetap tenang dan memikirkan keputusan yang terbaik untuk dirinya dan juga untuk Maria. Saat kita menghadapi masalah, tetaplah tenang dan berusahalah untuk berpikir jernih. Jangan terburu-buru berprasangka buruk, menyalahkan atau menuduh orang lain sebagai penyebab masalah. Bisa jadi Tuhan memiliki rencana khusus dibalik masalah itu, hanya kita belum mengetahuinya. Kisah selanjutnya, dalam Matius 1 : 20 -23 saat Yusuf mendengar informasi dari malaikat, ia segera memilih untuk mengikuti perintah Allah. Pilihlah untuk tetap taat pada kehendak Tuhan, (Untuk dapat mengetahui kehendak Tuhan, kita perlu tekun membaca firman Tuhan dan berdoa). Di suasana Natal ini, apakah kita tengah menghadapi pergumulan berat? Jika ya, teladanilah apa yang dilakukan oleh Yusuf. Tetaplah tenang dan berjalanlah dalam ketaatan kepada perintah-Nya. Percayalah kasih karunia Tuhan akan terus menyertai kita sekalian. (SWA). |