Dalam bahasa pergaulan sehari-hari kita sering menggunakan istilah “kebetulan”, ini dengan maksud menepikan kesan sombong dalam kalimat yang kita ucapkan. Kebetulan ada uang, maka saya bisa berlibur ke luar negeri. Kebetulan saya kerja di sana, sekarang jadi manager. Kebetulan saya bisa menyekolahkan anak saya di (sekolah mahal) sini. Dan, kebetulan ini-itu, dan lain-lain. Akan jauh menjadi lebih baik bila dikatakan, Puji Tuhan, menjadi ucapan yang penuh syukur. Dan lagi, anggapan bahwa segala kebetulan akan menjadikan hal yang sebetulnya luar biasa yang kita alami seakan menjadi hal biasa-biasa saja. Hingga kita berada di dalam kondisi apapun, jika Tuhan izinkan masalah sulit, mungkin menyakitkan, dan menyedihkan, yakinlah bahwa Tuhan peduli. Ia membentuk hidup kita sedemikian rupa melalui tempaan masalah di kehidupan kita, semata- mata bertujuan akan indah pada akhirnya. Kita mengomel atas kesulitan kita karena keterbatasan penglihatan D 2 kita atas rencana-Nya atas karya-Nya bagi kita. Lagian, kesukaan dan kesedihan ada dalam satu paket kemasan lengkap, ada sedih ada senang. Bukan hanya satu paket saja. Seperti yang kita alami bersama dua tahun terakhir, di mana kita mengalami suatu keadaan yang sangat mengkhawatirkan. Virus corona yang meluluhlantakkan kehidupan di seluruh dunia. Kita tidak tahu bagaimana bisa melewatinya hingga tiba sampai sekarang ini. Atas kehendak-Nya kita ada sebagaimana kita ada sampai sekarang ini. Hidup kita ada dalam rencana-Nya. Mazmur 91:7 TB :” Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Yakinlah, semua yang terjadi atas seturut dengan kehendak-Nya, maka percayalah kehidupan kita akan penuh arti. Dalam kesukaran hidup, Tuhan mau kita bersaksi, menyatakan pengalaman pribadi kita berjalan bersama Tuhan, menjadi berkat bagi orang lain, dan mewujudkan rencana-Nya. Bukan hanya untuk bertahan hidup saja. Semua hal yang terjadi ada dalam rancangan-Nya, tidak ada yang kebetulan. Terus menjalankan kehidupan ini dengan penuh optimistis dan semangat. Yakin, bahwa kita dimampukan dan dipercayakan Tuhan, dipanggil untuk melayani apapun kondisinya. Roma 8:28, ”Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Jadilah berkat karena kita sudah diberkati. Lakukan dengan segenap hati dan yakinlah, tidak ada hal yang lebih indah selain kita bertanggung jawab dalam panggilan pelayanan kita. Amin (HW) |