Saudara-saudara Yusuf khawatir bahwa ia akan membalas dendam atas perbuatan mereka dahulu terhadapnya, bahkan mereka datang sendiri dan sujud di depannya. Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: “Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka- rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakan-nya untuk kebaikan, ........dst” (Kejadian 50:19-21). Yusuf mengampuni, Yusuf memaafkan kesalahan saudara-saudaranya. Ketika Petrus bertanya kepada Tuhan Yesus, sampai berapa kali dia harus mengampuni dosa/kesalahan saudaranya, dengan tegas Yesus menjawab: “Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali”. Mazmur 103 mengajarkan kepada kita untuk memuji & mengungkapkan suka cita kita atas kasih setia Tuhan, bahwa Dialah Sang Maha Pengampun yang tidak mendendam dan tidak membalaskan setimpal dengan kesalahan kita. Lalu bagaimana dengan kita? Masih tetapkah kita bertahan untuk mendendam atas dosa/kesalahan orang lain kepada kita? Dan bahkan cenderung untuk menghakimi? Melalui Roma 14 kita diingatkan untuk tidak menghakimi sesama kita. Mari..... mulai dari sekarang kita tekun belajar untuk mampu & mau melepas maaf terhadap kesalahan orang lain. Melepas maaf berarti melepaskan beban kita. Tuhan Yesus menolong kita. (SRT) |