Anak saya pulang dari sekolah membawa berita bahwa ia mendapat nilai yang buruk. Ia mengatakan bahwa awalnya ia takut untuk memberi tahu saya karena takut dimarahi. Namun ia akhirnya memberanikan untuk tetap memberitahu saya karena ia yakin bahwa dengan memberitahu saya, saya akan mengajarkan materi yang membuatnya tidak mengerti sehingga mendapatkan nilai yang buruk. Saya belajar untuk menjadi orang tua yang mengasihi dengan harapan anak saya juga mengasihi saya. Saya ingin ia taat atas hal-hal yang benar karena ia percaya bahwa orang tuanya adalah orang tua yang tetap mengasihinya, apapun yang terjadi atas dirinya. Bila ia taat akan hal yang benar karena takut akan dihukum, maka bila saya tidak ada, ia akan menjadi tidak taat lagi. Saya juga belajar untuk tidak mudah memberi hadiah bila ia melakukan ketaatan karena bila saya tidak memiliki uang, maka ia tidak akan taat lagi. Yohanes 14:15 menuliskan bahwa “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku”. Yesus memberi pesan bahwa tingkat ketaatan tertinggi adalah taat karena kasih. Karena kita dikasihi, maka kita akan mudah untuk mengasihi sehingga dengan sukarela melakukan apa yang diperintah dengan baik. Bukan taat karena takut, bukan juga taat karena berharap atas sesuatu sebagai balasannya. Bapa di surga adalah Bapa yang penuh kasih. Ia telah memberikan banyak berkat dalam kehidupan kita. Oleh karena itu kita akan menunjukkan balasan kasih kita kepada Bapa di surga. Taat atas perintahNya adalah bukti bahwa kita mengasihi Bapa. (pwp) |