GKI Jatimurni

Renungan [32]

BERSYUKUR DAN BERBUAH DALAM KEMURAHAN TUHAN
24/09/2017
Yunus 3 : 10-4 : 11
Mazmur145 : 1-8
Filipi 1 : 21-30
Matius20 : 1-16

Berada dalam keadaan hidup dan sehat, merasa senang dan gembira bersama anggota  keluarga dan tetangga, mempunyai pekerjaan tetap dengan penghasilan yang memadai, dan mempunyai anak-anak yang berhasil dalam sekolah dan kuliahnya adalah beberapa contoh kemurahan Tuhan pada kita setiap hari. Kita, orang lain, dan makhluk ciptaan yang lain yang mengalami kemurahan ini artinya mengalami anugerah Allah.

Tidak selalu kita menerima kemurahan Allah dengan rasa senang. Terkadang, kita iri dan bersungut-sungut ketika kita melihat orang lain menerima kemurahan Allah, lebih banyak atau lebih baik dari yang kita terima. Anugerah Allah adalah hak mutlak-Nya sendiri. Allah menunjukkan kemurahan hati-Nya, anugerah-Nya,  dengan menjamin hidup keluarga para pekerja di kebun anggur-Nya.

Para pekerja di kebun anggur seharusnya berbagi sukacita di antara mereka atas upahnya yang sama (satu dinar), anugerah Allah baginya. Mereka tidak bisa mengubah kemurahan Allah kepadanya, itu hak mutlak Dia. Sekalipun Yunus ingin Allah memberi hukuman kepada orang-orang Ninewe kafir, Allah menunjukkan kemurahan-Nya yang berlaku mutlak kepada mereka dengan memberinya keselamatan karena pertobatannya. Kemurahan Allah menjangkau semua orang. Alih-alih mempermasalahkan jumlah upah yang sama bagi mereka, para pekerja seharusnya menyadari bahwa anugerah Allah berlaku sama.

Yunus pun tidak bisa mengubah kemurahan Allah bagi orang-orang Ninewe yangsudah bertobat. Tanggapan kita atas kemurahan Allah lewat hidup yang produktif. Hidup kita dan sesama manusia dijalani karena ia adalah anugerah Allah. Karena itu, kita selayaknya bersyukur untuk kemurahan Tuhan yang kita dan sesama manusia dapat. Kita mensyukuri kemurahan Allah dengan menjadikan hidup kita sebagai saluran kemurahan-Nya kepada sesama manusia.

Kita mensyukuri nafas hidup, kegagalan yang menuju sukses, penyakit dan upaya kita memperoleh kesehatan, penderitaan yang berubah menjadi kebahagiaan. Kita mesnyukuri juga kemurahan Allah kepada sesama manusia. Marilah kita menjadikan hidup kita berbuah dan menjadi saluran anugerah Allah bagi sesama manusia. (CA) 

CA
Sonny W Adi
22/09/2017 18.56.44