Paulus berkata kepada jemaat di Korintus, “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.” (1 Korintus 15:10). Surat Paulus kepada jemaat di Korintus mengajarkan bahwa hidup adalah karunia Allah semata. Paulus menyatakan, dirinya ada sekarang ini hanya karena kasih karunia Allah yang dianugerahkan kepadanya dan bukan karena usahanya sendiri. Dia menegaskan, segala pemberian Tuhan dalam hidupnya, termasuk kemampuan dan keberhasilannya, adalah anugerah dari Tuhan dan bukan hasil dari usahanya sendiri. Dalam 1 Korintus 4:7, Paulus menulis, "Sebab siapakah yang membedakan antara engkau dengan yang lain? Dan apakah yang engkau miliki yang tidak engkau terima? Tetapi jika engkau menerimanya, mengapa engkau memegahkan dirimu, seakan-akan engkau tidak menerimanya?" Dalam ayat ini, Paulus menyatakan, segala yang kita miliki adalah karunia dari Allah dan kita tidak memiliki alasan untuk memegahkan diri atau merasa lebih baik dari orang lain karena segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian Tuhan. Paulus juga menegaskan, segala sesuatu yang kita lakukan seharusnya untuk kemuliaan Tuhan. Dalam 1 Korintus 10:31, dia menulis, "Sebab itu, baik kamu makan atau minum atau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah." Dalam ayat ini, Paulus mengajarkan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan seharusnya untuk kemuliaan Tuhan dan bukan untuk kepuasan diri sendiri. Sebagai orang Kristen, penting bagi kita untuk menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah karunia Tuhan semata dan bukan hasil dari usaha atau kehebatan diri sendiri. Kita tidak boleh merasa sombong atau menganggap diri kita lebih hebat dari orang lain karena semua yang kita terima adalah anugerah dari Tuhan. Untuk tetap mengingat karunia Tuhan Yesus atas hidup kita, kita perlu disadarkan oleh Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari kita. Roh Kudus adalah Bapa yang mengingatkan kita akan kebenaran Firman Tuhan dan memampukan kita hidup sesuai kehendak-Nya. Dengan kesadaran akan hadirat dan pimpinan Roh Kudus, kita dapat menjaga hati dan pikiran kita fokus pada Tuhan dan menghormati-Nya dalam segala hal yang kita lakukan. Selain itu, penting bagi kita tidak memberi kesempatan kepada si jahat untuk menguasai hidup kita. Karena, setan selalu mencari celah dalam kehidupan kita untuk memengaruhi dan memisahkan kita dari Tuhan. Kita perlu berjaga-jaga dan tidak lengah dalam menjaga hubungan kita dengan Tuhan, serta memperkuat diri kita dalam iman, doa, dan firman Allah agar kita tidak mudah terpengaruh dan jatuh dalam godaan yang datang dari musuh. Kita harus menghargai dan memanfaatkan karunia itu untuk memuliakan Tuhan dan melayani sesama dengan penuh kasih. Hidup yang melayani dan berdampak bagi orang lain adalah hasil dari kesadaran kita akan karunia Tuhan dan pengaruh Roh Kudus dalam hidup kita. Ketika kita hidup dengan hati yang tulus dan melayani sesama dengan kasih, kita dapat menjadi saluran berkat bagi orang di sekitar kita. Melalui tindakan dan kata-kata kita yang baik, kita dapat memberikan pengaruh positif dan menginspirasi orang lain untuk mencari dan mengenal Tuhan. Kita dapat menjadi saksi hidup yang mencerminkan kasih dan kemuliaan Tuhan dalam dunia ini. Karena kita ada sebagaimana kita ada saat ini adalah untuk kemuliaan Tuhan saja. Tuhan Yesus Kristus memberkati semua. Amin. (HW) |