Matius 9:37-38 Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: " Tuaian memang banyak tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu" Dalam kehidupan persekutuan bergereja maupun di tempat pelayanan lainnya, tak jarang kita mendengar kata-kata penolakan terhadap tugas maupun jabatan pelayanan. Alasan-alasan yang diberikan pun sangat masuk akal dan manusiawi seperti sedang sibuk di pekerjaan, merasa belum siap, masih sulit membagi waktu, merasa belum mampu, takut mengecewakan, masih bimbang, dan ketakutan-ketakutan lainnya. Tidak banyak orang mau memberi diri melakukan pekerjaan Tuhan. Bila hal "melayani" menghasilkan kekayaan, mungkin akan lain ceritanya. Tentulah orang-orang akan berbondong-bondong dan berlomba-lomba memberi diri, bahkan mungkin siap bersaing. Namun, melayani tidaklah demikian. Melayani tidaklah menjanjikan kekayaan, karena kita melakukannya dengan kasih dan rela hati tanpa menuntut imbalan. Bahkan sebaliknya, melayani meminta pengorbanan kita, waktu, tenaga, materi, pikiran, bahkan perasaan. Hal-hal seperti ini mungkin membuat banyak orang tidak bersedia memenuhi panggilan Tuhan untuk melayani-Nya. Namun setiap orang percaya dipanggil Tuhan untuk melayani-Nya. Karena Tuhan Yesus sudah memberi contoh teladan bagaimana Dia melakukan tugas dari Bapa dan menyelesaikan tugas-Nya di bumi sampai akhir. Yesus adalah contoh teladan pelayan yang paling sempurna. Dan dunia ini adalah ladang-Nya karena Tuhanlah yang empunya seluruh bumi (Keluaran 19:5b). Tuhan memanggil kita orang percaya bekerja di ladang-Nya untuk melakukan tugas yang Dia percayakan kepada kita. Maka kita perlu mengenali dan merespons panggilan Tuhan bagi kita masing-masing melalui hubungan pribadi kita dengan-Nya. Ladang seperti apa yang Tuhan percayakan kepada kita? Tuhan memanggil kita dengan tujuan supaya kita dapat melayaniNya dan merasakan kebaikan-Nya. Yesus mengatakan bahwa Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani (Markus 10:45). Ketika kita melayani Tuhan, maka Dia akan memperlengkapi kita sehingga kita dimampukan untuk melayani-Nya. Dan Tuhan juga telah memberikan kita talenta dan kemampuan yang dapat kita gunakan untuk melakukan tugas pekerjaan yang Dia berikan kepada kita. Jadi kita tidak boleh berdiam diri saja. Kita harus melayani Tuhan, baik di gereja atau di mana pun Tuhan menempatkan kita untuk melayani-Nya. Jangan pernah merasa takut, merasa tidak mampu, atau merasa tidak layak untuk melayani Tuhan, karena kalau Tuhan sudah memanggil untuk melayani pekerjaan-Nya, tidak mungkin Dia akan membiarkan kita dalam ketidakberdayaan atau ketidakmengertian. Tuhan akan memperlengkapi kita sehingga kita mampu melakukan tugas pekerjaan-Nya. Seperti yang tertulis dalam 2 Timotius 3:17 "Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." Ketika kita melayani-Nya, Tuhan juga akan memberikan kita kekuatan, pertolongan, dan suka cita. Jika saat ini, Tuhan memanggil dan meminta Anda untuk melayaniNya, bersediakah Anda memberi diri untuk Tuhan pakai? Janganlah takut. "Dan ketahuilah Aku menyertaimu sampai kepada akhir zaman,” demikian janji Tuhan. Selamat bersuka cita dengan menjadi pekerja di ladang Tuhan. (FML) |