Saat menghadapi persoalan seringkali kita bertanya, “Mengapa Tuhan mengizinkan umat-Nya diimpit masalah? Mengapa orang percaya mengalami kemalangan dan penderitaan? Mengapa Tuhan mengizinkan orang percaya hidup di tengah-tengah orang-orang yang tidak mengenal Allah? Melalui perumpamaan gandum yang bertumbuh di tengah ilalang ( Matius 13 : 24-30, 36-43 ), Tuhan Yesus mau mengajarkan murid-murid-Nya dengan cara membandingkan Kerajaan Allah dengan seorang tuan yang menabur benih baik di sebuah ladang. Saat semua orang tidur, musuh datang dan menabur benih ilalang di tengah ladang gandum tersebut. Para hambanya bertanya kepadanya: “Dari manakah ilalang itu? Ketika tuannya menjawab bahwa musuh telah datang dan menabur ilalang di tengah ladang gandum itu, para hamba itu ingin membantu mencabut ilalang tersebut, tetapi tuan pemilik ladang itu mencegahnya, ia mengatakan bahwa ketika mereka mencabut ilalang khawatir gandum juga dapat ikut tercabut.Tuan pemilik ladang meminta para hamba untuk tidak melakukan apa-apa sampai waktu panen tiba. Pada waktu panen akan diseleksi atau dipilih, ilalang akan dikumpulkan lalu dibakar dan gandum akan disimpan dalam lumbung. Seperti pemilik ladang yang tetap memperhatikan gandum yang hidup di tengah ilalang, demikian pula Allah tetap memperhatikan umat-Nya yang berada pada impitan masalah. Allah tetap peduli pada umatnya yang sedang dalam masalah atau penderitaan. Derita dan masalah juga menjadi kesempatan menguji kualitas iman kita. Derita dan masalah diharapkan akan membuat umat Tuhan dapat kuat seperti gandum yang bertahan tumbuh di tengah ilalang. Dalam Mazmur 86 : 11 pemazmur mengatakan: Tunjukkanlah kepadaku jalan Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu, bulatkanlah hatiku untuk takut akan akan namaMu. Pemazmur percaya bahwa Allah yang kasih setia-Nya besar, akan menyelamatkannya, apapun kondisinya. Demikianlah juga dengan kita, kita hanya mampu bertahan dengan menaruh percaya kita pada pertolongan Tuhan. Penderitaan dan masalah jangan membuat kita mundur dan meninggalkan kepercayaan kita kepada Allah, tetapi penderitaan dan masalah harus membuat kita kuat dan terus berjuang karena Allah selalu menolong kehidupan umat yang percaya pada-Nya.(DS) |