Menjelang hari kemerdekaan kita di ajak melihat koneksi yang erat antara Negara dan Gereja. Untuk itu pada bulan kemerdekaan banyak Gereja yang melakukan ibadah perayaan Syukur kemerdekaan. Bersukur sebagai bangsa Indonesia kita dijamin oleh Negara untuk beribadah dan bersekutu dengan tenang. Walau masih ada yang kita dengar bahwa beberapa saudara-saudara kita sulit untuk melakukan ibadah oleh karena segelintir orang yang tidak bertanggung jawab.

Sebagai bangsa Indonesia kita merasakan bagimana perubahan terjadi sampai saat ini, banyak jejak perubahan yang terjadi, pergantian pemimpin tentu berpengaruh pada perubahan semua M Warta Jemaat 2 sektor baik politik, ekonomi juga sosial. Dalam konteks Matius 14:22- 33 adalah refleksi masyarakat yang sering dalam keadaan rapuh walau di alam yang merdeka sekalipun badai datang silih berganti, sakit penyakit, pergumulan keluarga, keruwetan politik, kesulitan ekonomi membuat kita kehilangan jejak Kristus.

Sebagaimana Petrus berteriak minta tolong (Matius 14:30), umat Tuhan yang ada di Indonesia dan dimanapun di ajarkan melakukan hal yang sama seperti Petrus, berteriaklah kepada Tuhan saat Bangsa kita didera ditengah kesulitan.

Tuhan memberikan kita nilai-nilai kebajikan (Mazmur 85:9-14), jika kita setia dan taat kepada Tuhan yang benar maka Dia tidak adan melupakan anak-anaknya, di Negara manapun kita berada tetaplah menjadi warga Negara yang baik. Mazmur 85 : 12. Bahkan Tuhan akan memberikan kebaikan dan negeri kita akan memberi hasil.

Ingatlah iman kita tidak akan menghilangkan atau menghindarkan kita dari penderitaan melain menempatkan penderitaan kita pada lautan belas kasih Allah yang melimpah dalam Kristus.

Tetaplah menjadi bangsa yang selalu berada dalam jejak Allah yang benar, Tuhan yang selalu setia ada untuk kita. (Lnd)