Banyak orang Kristen mengaku dirinya sudah bertobat, tetapi dalam kehidupannya masih sering mendua. Di satu sisi mereka mengaku beriman pada Yesus, tetapi disisi lain mereka hidup seperti orang dunia, mereka sering melakukan penipuan, korupsi, kekerasan, dan lain-lain. Apakah itu pertobatan yang Tuhan kehendaki? Pertobatan mengandung arti bahwa seseorang berpaling dari yang jahat serta memalingkan hati dan kehendaknya kepada Allah, tunduk pada perintah-perintah dan keinginan Allah serta meninggalkan dosa. Pertobatan sejati terjadi ketika kita sungguh merasakan betapa besarnya kasih Allah yang telah menyelamatkan kita. Dalam Matius 21 : 28-32 Yesus memberi pengertian tentang pertobatan dengan suatu perumpamaan. Ada seorang bapak yang mempunyai dua orang anak laki- laki. Suatu hari bapak tersebut menyuruh anak pertamanya ke kebun anggur. Anak pertama itu menyatakan kesediaannya dengan mengatakan “ ya”, tetapi ia tidak melakukannya.Anak yang keduapun diberi perintah yang sama, awalnya dia menolak tetapi akhirnya ia menyesali perbuatannya dan menuruti perintah bapaknya. Sikap anak kedua inilah yang mencerminkan arti pertobatan, yaitu seseorang yang menyesali perbuatannya, meninggalkan dosa dan hidup dalam kebenaran. Imam-imam kepala dan tua-tua Bangsa Yahudi menjadi contoh sebagai anak pertama dari perumpamaan diatas. Mereka mengatakan “ya” tetapi pada kenyataannya mereka tidak melakukan apa yang Tuhan kehendaki. Mereka merasa yakin telah ditentukan sebagai bangsa yang pasti selamat, tetapi sikap mereka bertentangan dengan identitas itu.Mereka merasa paling benar dan menghakimi orang lain. Jadi, apa yang harus kita lakukan sebagai orang yang mengaku telah bertobat? Lakukanlah kebajikan,hasilkanlah buah-buah tanda pertobatan, jangan menghakimi orang lain, karena untuk itulah kita dipanggil yaitu menjadi saluran berkat dan pewarta injil Tuhan. Amin. ( DS ). |