GKI Jatimurni

Renungan [349]

HIDUP BUKAN MILIK KITA SENDIRI
14/01/2024
Samuel 3 : 1 - 20
Mazmur 139 : 1 – 6, 13 - 18
1 Korintus 6 : 12 - 20
Yohanes 1 : 43 - 51

Dalam hidup di dunia ini, kita diciptakan untuk hidup dalam percakapan yang tanpa henti dengan Allah, yakni berbicara kepada Allah dan mendengar Allah berbicara. Pengetahuan dan pegalaman dalam mendengar Allah mengajarkan kita banyak hal. Hal itu dapat mencegah kita dari kehancuran serta mencegah kita dari menghancurkan orang lain.

Dalam relasi kita dengan Tuhan, memiliki pola pandang atau penghayatan maka kita mengakui bahwa benar-benar hidup kita ini adalah milik Tuhan. Kita memberi kebebasan kepada Tuhan untuk mengendalikan hidup kita.

Sama seperti saat Samuel datang kepada Nabi Eli di tengah malam, sadarlah Nabi Eli bahwa yang memanggil Samuel adalah Tuhan. Nabi Eli membimbing Samuel untuk merespons panggilan Allah dengan kerendahan hati.

Lalu seorang pemazmur yang berhasil mengungkapkan keindahan pengalaman iman sampai pada pengakuan bahwa dirinya terkurung oleh segala hal yang diperbuat, dipikirkan dan terjadi dari Tuhan (Mazmur 139:5).

Keadaan orang-orang di Korintus yang sebelumnya  (1 Korintus 6:11) adalah orang-orang yang jahat akan perbuatan-perbuatan yang berdosa baik di hadapan Tuhan, orang lain, bahkan dirinya sendiri, lalu memberi diri mereka untuk disucikan, dikuduskan, dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Dalam Injil Yohanes 1:43-51, Yohanes mengajarkan kepada kita untuk percaya kepada Tuhan Yesus tanpa kepalsuan. Sebab, akan ada tanda-tanda yang lebih besar dari apa yang telah kita lihat yang dilakukan Tuhan.

Demikianlah sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun kepada manusia. Bersama dengan para malaikat, kita di ingatkan untuk membangun hidup yang sejati. Kesejatian hidup yang paling agung adalah kebersatuan dengan Tuhan.

Kebersamaan yang paling dirindukan adalah kesatuan dengan Tuhan. Tetaplah berada dekat dengan Tuhan, berdoa kepada-Nya, sucikanlah diri kita agar menjadi malaikat yang baik bagi sesama dan buat Tuhan. Mari kita mohon kepada Tuhan agar kita tidak semakin terbelenggu dalam kepalsuan-kepalsuan, semoga hidup kita semakin sejati dan murni. [DSS].

DSS
Sonny W Adi
15/01/2024 12.28.25