Proses penghitungan suara manual Pemilu dari KPU masih berlangsung sampai hari ini. Hebatnya pula, saat pagi -siang hari pencoblosan di TPS, malam hari-nya hitungan angka akhir suara lewat Quick Count sudah dapat diketahui. Saat itu masyarakat bertanya-tanya akankah angka ini nantinya sama atau bisa mendekati penghitungan manual? Kegundahan, kekhawatiran, serta keraguan bisa saja timbul karena kesalahan yang disengaja (baca: kecurangan) ataupun tidak sengaja (baca: kekeliruan), sebagai manifestasi keinginan sebagian orang (atas nama rakyat) berlomba-lomba untuk dapat berkuasa (yang semestinya diharapkan melayani). Tema Pra Paskah IV minggu ini “Waspadai Keinginanmu” menjadi bagian introspeksi dan pengendalian diri bagi kita anggota jemaat GKI Jatimurni untuk mau berlaku jujur, tidak berlaku sesuka hatinya, serta sadar akan tanggung jawabnya pada Tuhan dan sesama. Tertulis dalam kitab Efesus 2:3 “Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat”. Pengakuan yang jujur atas cerminan perilaku manusia dari abad ke abad terhadap nafsu dan keinginan manusia yang sering tidak terkendali, dalam mencari kepuasaan, keserakahan, serta kekuasaan. Bahkan, rela memperalat serta mengorbankan pihak lain agar tercapai keinginannya. Perseteruan dan perang adalah bukti yang masih saja terjadi di mana-mana. Termasuk dalam abad ini antara Israel – Palestina di Gaza yang telah memakan banyak korban. Manusia seperti sulit atau tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya, dosa begitu menguasainya. Dalam kitab Bilangan 21, 4-5 : “Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan. 5Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: ”Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.” Bangsa Israel tidak dapat menahan diri lagi, lalu mereka memberontak pada Allah. Padahal Allah tengah menyiapkan jalan untuk pembebasan bagi mereka. Kelemahan dan keinginan daging begitu kuat menguasai mereka. Untunglah kemudian bangsa Israel segera menyadari kesalahan mereka, dalam Bilangan ayat 7 : “Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: ”Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami”. Demikian pula kita manusia yang hidup dalam zaman ini, yang mewarisi keinginan daging dari sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, hendaknya mau mengendalikan serta mewaspadai segala keinginan yang dapat membawa kita terus menerus jatuh dalam perbuatan dosa. Allah tahu manusia lemah dan telah hilang kemuliaannya di hadapan Allah. Namun, Allah yang penuh rahmat serta maha kasih, hadir dalam rupa manusia Kristus. Dia mau mengampuni dan menyelamatkan manusia dari dosa yang dilakukan, agar tidak ada manusia yang binasa. Dalam Efesus 2: 8-10 : “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya”. Kedatangan Tuhan Yesus adalah anugerah yang harus kita respons dengan sikap hidup yang baik sebagaimana Tuhan kehendaki. Hendaknya kita senantiasa bijak dalam mengelola segala keinginan akan kebutuhan hal-hal duniawi yang boleh dan diperlukan. Bukankah Tuhan Yesus telah mengajarkan dalam Doa Bapa kami “ .. Berilah kami pada hari ini, makanan kami yang secukupnya ..”. Allah tahu akan kebutuhan dasar manusia, dan Dia telah menyediakan semuanya untuk kita nikmati tanpa perlu sikap serakah, karenanya “waspadailah keinginan kita!” untuk tidak membawa kita kembali jatuh dalam dosa. Selamat hari Pra Paskah Minggu ke IV, Tuhan Yesus memberkati. (LCS) |