Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom. Hari ini kita belajar dari Firman Tuhan melalui Injil Yohanes 12:12-16. Bacaan ini menceritakan peristiwa ketika Yesus disambut di Yerusalem, di mana ketika banyak orang mengetahui bahwa Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem. Mereka mengambil daun-daun palem dan menyongsong kedatanyan-Nya. Peristiwa ini juga yang kemudian kita kenal dan memperingatinya sebagai “Minggu Palmarum”. Di Minggu Palmarum ini, kita belajar tentang bagaimana ketaatan dari Yesus Kristus kepada Allah Bapa yang mengutus-Nya di tengah dunia ini. Serta bagaimana keteladanan Yesus Kristus dalam hidupnya sampai dengan hari-hari menjelang, bahkan sampai dengan kematian-Nya di kayu Salib. Ketaatan Yesus Kristus hendaknya juga kita teladani dalam kehidupan kita sehari-hari ketika kehidupan dengan label “murid” melekat bagi kita seluruh umat Kristen. Dalam bacaan Yesaya 50 : 4 - 9 menggambarkan bagaimana ketaatan seseorang kepada Tuhan dan ketabahannya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Ketika Tuhan memberikan “lidah seorang murid” maka hendaknya sebagai murid harus taat dan berani melanjutkan pengajaran yang diperolehnya serta menyatakan kebenaran yang telah ditunjukan oleh sang Guru. Selayaknya juga kehidupan seorang murid itu berdampak kepada banyak orang dari pengajaran yang diperolehnya dengan hal-hal yang baik, dengan perkataan yang menyenangkan, dan memberikan semangat, yang selalu motivasi sesamanya. Bahkan, selalu menganjuran kehidupan yang penuh dengan kebaikan, juga damai sejahtera kepada sesama dengan mendasarinya pada keteladanan Yesus Kristus. Sejalan dengan hal itu, dalam bacaan Filipi 2:5-11 menganjurkan kehidupan dalam kebersamaan dengan pikiran dan perasaan yang sama di dalam Kristus. Nilai-nilai ketaatan kepada ALLAH yang diteladakan oleh Yesus Kristus bahkan ditunjukan ketika Ia merendahkan diri-Nya sampai mati di kayu salib. Keteladanan inilah yang kemudian ALLAH meninggikan Yesus Kristus dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, bahwa Dialah Tuhan dan kemuliaan ALLAH ada pada-Nya. Melalui peristiwa Palmarum ini, marilah bersama-sama sebagai “murid” dapat memperingati dan meneladani Yesus Kristus dalam ketaatan-Nya mengikuti kehendak ALLAH. Dengan sikap “mengosongkan diri” sebagai bagian dari komitmen bersama dalam ketaatan kepada Allah melalui langkah konkret untuk menata kehidupan berjemaat yaitu dengan belajar mengendalikan perkataan, belajar bersikap yang baik, dan tentunya dengan perbuatan yang menyenangkan sesama. Tuhan menolong dan memberkati kita semua, shalom. (BJS) |