GKI Jatimurni

Renungan [361]

PERSEKUTUAN YANG DIPULIHKAN
07/04/2024
Kisah Para Rasul 4 : 32 – 35
Mazmur 133
1 Yohanes 1 : 1 - 2 : 2
Yohanes 20 : 19 – 31

Sebagai anggota persekutuan di GKI Jatimurni, kadang kita merasa ada ketakutan, ketidakberdayaan, pertentangan, dan perselisihan. Kita merasa persekutuan kita bukanlah persekutuan yang ideal dan penuh kelemahan. Sebetulnya itu adalah hal manusiawi. Di masa murid-murid Yesus dulu, mereka pun kadang mengalami ketakutan dan ketidakberdayaan.

Dalam Yohanes 20:19-31, kita disuguhkan dengan kisah tentang bagaimana Yesus memulihkan persekutuan yang terganggu. Pada malam kebangkitan-Nya, para murid bersembunyi karena takut akan otoritas Yahudi. Namun, Yesus datang dan berdiri di tengah-tengah mereka, menghadirkan damai dan kehadiran-Nya yang menenangkan. Persekutuan yang sempat terputus oleh ketakutan seketika dipulihkan oleh kehadiran Kristus yang menguatkan.

Ketika Tomas, salah satu dari kedua belas murid, ragu-ragu tentang kebangkitan Yesus, Tuhan tak lupa akan keraguannya. Dia datang kembali, menyapa Tomas, dan mengundangnya untuk menyentuh bekas luka-luka-Nya. Begitu pula, dalam kehidupan kita, seringkali kita meragukan kehadiran dan kuasa Tuhan di tengah-tengah kesulitan. Namun, Tuhan tidak pernah berhenti mengundang kita untuk mendekat, merasakan kehadiran-Nya, dan memperbarui persekutuan kita yang rapuh.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa persekutuan yang sejati terbentuk dalam kehadiran Kristus di tengah-tengah kita. Seperti murid-murid yang merasa aman dan dikuatkan oleh kehadiran-Nya, demikian juga kita dipanggil untuk membangun persekutuan yang kokoh di dalam-Nya. Ketika kita memperlihatkan kasih dan kepedulian, ketika kita menyambut orang lain dengan keramahan dan pengampunan, kita mengalami bagaimana kehadiran Kristus memperbarui hubungan kita.

Mari kita memperhatikan bagaimana Yesus memulihkan persekutuan-Nya dengan para murid-Nya yang terkejut dan ragu-ragu. Dalam kehidupan kita yang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan, mari kita berpegang teguh pada janji Kristus bahwa Dia akan selalu menyertai kita. Dengan demikian, kita dapat mengalami persekutuan yang dipulihkan, di mana kehadiran-Nya menjadi sumber kekuatan, damai, dan sukacita dalam hidup kita.  (pwp)

pwp
Sonny W Adi
09/04/2024 09.18.28