Dalam kehidupan umat Kristiani, menjadi saksi atas kebangkitan Yesus Kristus merupakan hal yang tidak mudah dilakukan. Kita ingat renungan dan khotbah minggu lalu tentang bagaimana para murid sangat tertekan dan berbersembunyi. Mereka ketakutan dan tidak berdaya menjalani kehidupan setelah kematian Tuhan Yesus. Demikian juga di dalam kehidupan saat ini. Banyak dari kita mengalami hal serupa. Kita sangat takut menjadi saksi kebangkitan-Nya. Tetapi, ini jangan jadi alasan kewajiban bersaksi sebagai hal yang tidak penting. Seharusnya kita menjadikan kebangkitan Tuhan sebagai fondasi iman kita, karena melalui kebangkitan Tuhan, karya keselamatan telah paripurna diwujudkan. Mari kita mempersiapkan diri menjadi saksi dan pewarta atas karya kasih Allah dengan menghadirkan pengharapan kepada dunia di sekitar kita, baik melalui tindakan maupun ucapan kita. Dari manakah datangnya kekuatan menjadi saksi kebangkitan Tuhan? Di dalam Kisah Para Rasul 3:12-19 disebutkan, kekuatan menjadi saksi kebangkitan Tuhan datang langsung dari Tuhan. “Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi. Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua,” (Kisah Para Rasul 3:14-16). Diceritakan juga dalam Injil Lukas 24:36b-48, kita diberikan kekuatan menjadi saksi kebangkitan Tuhan melalui cerita-cerita menarik yang dialami para murid. Dari sana kita diajar selalu fokus dalam menyampaikan kesaksian atas kebangkitan Tuhan untuk dunia di sekitar kita. Selain dari berbagai kisah menarik tersebut, hal lain yang menjadi kekuatan dalam kita menyaksikan kebangkitan Tuhan adalah dengan berdoa. Karena doa sangatlah berkuasa. Dengan berdoa, kita dapat berkomunikasi secara pribadi dengan Allah. Berdoa memohon kekuatan agar dapat dimampukan menjadi saksi yang baik, dapat memberikan rasa nyaman, kekuatan, dan berdampak kepada dunia di sekitar kita. Mari kita jalani hidup dalam kebajikan. Ampunilah orang lain, karena memberikan pengampunan adalah hal yang sulit dilakukan. Minta maaf jika bersalah kepada seseorang, bangunlah relasi yang baik kepada setiap orang, dan teruslah menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Tuhan memimpin dan memampukan kita untuk menjadi pembawa kabar baik, dalam kuasa dan nama-Nya. Amin. (PHR) |