Hidup orang Kristen selalu dikaitkan dengan kasih. Ajaran Kristen pun selalu dikaitkan dengan kasih. Maka banyak orang Kristen yang kemudian bosan ketika berbicara seputaran kasih, dan mulai enggan untuk bertahan hidup dalam kasih. Kasih Kristus yang harusnya berlaku rata bagi semua orang, bahkan seluruh ciptaan Tuhan, kemudian mulai dibatasi dan membangun sekat- sekat di dalamnya. Renungan hari ini, hendak mengajak kita untuk melihat bagaimana kita, sebagai anak Allah hidup di dalam kasih dari Allah itu. 1 Yoh 5:1-6 mengatakan, setiap orang yang lahir dari Allah harus juga hidup dengan menuruti perintah Allah dan perintah Allah adalah saling mengasihi. Lebih tegas lagi bacaan Yoh 15: 9 - 17 mengungkapkan, ketika kita lahir di dalam Allah, menuruti perintah Allah maka kita harus saling mengasihi sebagai bukti kita mengasihi Allah. Seseorang yang mengatakan ia mengasihi Allah, namun tidak mengasihi sesamanya, atau memilih milih orang tertentu untuk dikasihi, maka ia tidak berasal dari Allah, dan kasih Allah tidak tinggal di dalam dia. Karena itu, kalau kita mengatakan kita gereja, kita pribadi yang mengenal Kristus, bahkan pengikut Kristus yg sejati, yang melayani Dia, maka sudah seharusnya kita tidak hidup pilih kasih. Artinya hanya mengasihi orang yang baik dengan kita, orang yang punya kedudukan, orang yang memberi keuntungan bagi kita, dan sebagainya. Sebaliknya membenci atau tidak mengasihi orang-orang yang tidak kita sukai. Sehingga kehidupan pribadi atau persekutuan kita tidak mencerminkan Kristus, bahkan mempermalukan Kristus. Melalui tema "Apik (Anti Pilih Kasih)" Tuhan ingatkan kita kembali, mari berubah, mari hidup baru, hidup hanya di dalam Kristus dan mengutamakan apa yang menjadi kehendak-Nya. Supaya kasih Allah sungguh memenuhi kehidupan kita. Buang kesombongan, keegoisan, kebencian dalam hati kita kepada sesama, dan mulailah hidup di dalam kasih Kristus yang tulus. Tuhan menolong kita. (CP) |