Apa yang anda rasakan jika tidak dipercaya oleh orang lain? Tentu betapa menyebalkan rasanya! Kemudian pikiran kita akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan, s’perti: Apa sebabnya? Adakah kekeliruan yang telah kita lakukan sehingga oranglain tidak percaya pada kita? Jika kemudian ditemukan kesalahan pada diri kita, tentu perlahan-lahan kita akan memahami alasan orang lain tidak percaya kepada kita. Namun, bagaimana jika kita tidak menemukan kesalahan pada diri kita? Dapatkah kita menerima hal tersebut? Tentu sulit rasanya! Bacaan Injil hari ini memperlihatkan bahwa banyak orang meragukan Yesus. Orang banyak hanya menilai Yesus sekadar ‘orang biasa’ yang hadir di antara mereka. Meskipun orang banyak telah diberi makan oleh Yesus, bahkan mengalami mujizat tetapi mereka tidak secara otomatis mudah mempercayai Yesus. Hal ini menggambarkan situasi yang menyedihkan! Situasi s’perti di atas sejatinya tidak jarang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, dimana ada begitu banyak orang yang telah mengalami berkat Tuhan tetapi belum tentu senantiasa percaya kepada Yesus secara totalitas. Rasa kuatir dan ketakutan justru lebih sering mendominasi hati dan pikiran, daripada tetap meyakini bahwa Allah lebih berkuasa diatas persoalan yang harus dihadapi. Di dalam bacaan Injil hari ini Yesus mengatakan: “Akulah roti kehidupan. Siapa saja yang datang kepada-Ku, ia tidak akan pernah lapar lagi, dan siapa saja yang percaya kepada-Ku, ia tidak akan pernah haus lagi”. Sejatinya melalui pernyataan Yesus ini, setidaknya setiap orang diajak untuk mau percaya (dan mempercayakan) kepada Tuhan. Kepercayaan pada-Nya lah yang akan mampu memuaskan rasa haus (baca: Hasrat) kita sebagai manusia. Lalu, rasa puas itu terwujud dalam kemauan untuk bersyukur dalam segala situasi. Namun, pemuasan dari Tuhan itu hanya dapat diperoleh ketika setiap orang mau ‘datang’ kepada-Nya. Setiap orang mau bersikap aktif untuk senantiasa menghampiri Tuhan dalam segala musim kehidupan. Jika saat orang lain tidak mempercayai kita, lalu rasanya menyebalkan. Sejatinya, demikian pula saat kita tidak mempercayai Tuhan dalam kehidupan ini. Kita sedang menjadi orang yang menyebalkan! Sebagai Sang Roti Kehidupan, bukankah Tuhan saja yang mampu memenuhi rasa lapar dan harus kita. DIA sungguh layak untuk dipercaya! Ingatlah, jalan hidup kita ada di dalam Tangan-Nya, maka tidak ada satu alasan pun bagi setiap orang untuk tidak percaya pada-Nya. Maukah anda datang pada-Nya? [CH] |