Saudara terkasih, setiap hari kita diperhadapkan dengan begitu banyak pilihan makanan. Dari sekian makanan yang menjadi pilihan, kita harus bijak memilih mana makanan yang sehat dan bergizi, mana yang tidak. Kita perlu mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan dan usia kita. Pola makan yang baik harus didukung aktivitas yang baik dan seimbang antara bekerja, olahraga, dan istirahat. Salah satu makanan yang kerap dikonsumsi di pagi hari adalah roti. Roti adalah makanan enak dan praktis disajikan sebelum memulai aktivitas. Sejak zaman Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, roti sering disebut pada banyak kisah di dalam Alkitab. Salah satu yang pernah kita dengar adalah mukjizat yang Tuhan Yesus lakukan dalam peristiwa lima roti dan dua ikan. Orang banyak kagum atas mukjizat yang dilakukan Yesus. Namun, yang sering terjadi adalah, orang banyak lebih mementingkan berkat yang Yesus berikan, bukan pada Sang Pemberi Berkat. Dalam Injil Yohanes, Yesus menyatakan, ”Akulah roti hidup”. Pengertian ini mengacu bukan saja pada roti dalam arti fisik, tetapi Tuhan Yesus ingin menyampaikan kepada orang banyak bahwa menikmati roti surga bukanlah kegiatan fisik untuk mengenyangkan tubuh saja, melainkan tindakan iman untuk menerima keselamatan dari Allah. Menerima keselamatan dari Allah dilakukan dengan hidup di dalam Allah dan Allah di dalam kita. Kristus adalah “Roti Kehidupan” dan mereka yang percaya kepada-Nya akan memperoleh “hidup kekal.” Yesus menjelaskan dalam Yohanes 6:53–58, mereka yang percaya akan “memakan roti” dan “minum cawan.” Kalimat ini biasa diucapkan dalam perayaan perjamuan kudus. Dalam perjamuan kudus kita diingatkan akan kematian dan kebangkitan Kristus bagi umat manusia. Lalu bagaimana seharusnya kita hidup sebagai murid Kristus? Kita harus hidup arif, menggunakan waktu dengan baik, dan selalu berusaha mengerti kehendak Allah (Efesus 5 : 16-17 ). (DS) |