Tahun 2024 bagi masyarakat Indonesia adalah tahun di mana banyak pemimpin baru terpilih. Kita sudah memilih pemimpin bangsa, baik itu presiden dan wakillnya, serta perwakilan di lembaga legislatif. Juga dalam beberapa hari ke depan, akan terpilih siapa para pemimpin kepala daerah. Tentunya banyak harapan yang kita letakkan kepada mereka yang terpilih agar Indonesia semakin bertumbuh dan mampu membawa perubahan yang baik bagi bangsa ini. Dalam perjalanan kehidupan iman Kristen, kita juga memiliki pemimpin, tetapi Ia bukanlah sosok yang muncul karena dipilih oleh rakyatnya. Ini mengingatkan tentang kedudukan Yesus Kristus sebagai Raja atas segala raja. Karena itu bukan hanya sebuah gelar, melainkan sebuah realitas yang mengubah cara kita memandang dan menghidupi kehidupan kita sehari-hari. Tertulis pada kitab Daniel 7:9- 10, 13-14, kita menemukan bagaimana Daniel melihat tentang takhta Ilahi. Demikian juga tertulis pada kitab Mazmur 93 & Wahyu 1:4-8 yang menggambarkan Tuhan sebagai Raja yang kekal dan kuat. Kedua bacaan tersebut menunjukkan kepada kita bahwa Kristus memiliki kedaulatan yang tidak terbatas. Yesus Kristus bukan hanya seorang nabi atau sebuah figur historis, melainkan Dia adalah Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Ini berarti bahwa kekuasaan-Nya tidak terbatas pada wilayah atau waktu tertentu. Pada kitab Daniel dan Wahyu tersebut menunjukkan bahwa Dia memiliki kekuasaan abadi dan kekuatan yang tidak akan lenyap. Karena itu, sudah seharusnya kita tidak perlu khawatir tentang masalah-masalah yang kita hadapi karena kita tahu bahwa ada seorang Raja yang memiliki kendali atas segala sesuatu. Ini memberikan kita ketenangan dan kepercayaan diri untuk menghadapi tantangan-tantangan hidup dengan iman yang teguh. Di kitab Yohanes 18:36, Yesus menjelaskan kepada Pilatus bahwa "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini". Ini berarti bahwa kerajaan Yesus tidak didasarkan pada struktur kekuasaan dunia, melainkan pada prinsip-prinsip kerajaan Allah yang berdasarkan kasih, keadilan, dan perdamaian. Dalam kehidupan sehari-hari, ini mengajarkan kita bahwa kita harus membedakan antara nilai-nilai dunia dan nilai-nilai kerajaan Allah. Janganlah kita terjebak dalam perjuangan untuk kekuasaan atau status sosial, tetapi sebaliknya, kita harus fokus pada menghidupi kebenaran dan kasih seperti yang diajarkan oleh Yesus. Ini membantu kita untuk tidak terikat pada hal-hal yang fana dan memandang hidup dari perspektif yang lebih tinggi. Layaknya seorang penumpang yang menyerahkan kendali penuh terhadap pesawat yang ditumpanginya kepada seorang pilot menghadapi perjalanan, demikianlah kita juga harus percaya kehidupan ini dalam kendali Kristus, Raja segala raja. Dan sebagai warga negara dan orang beriman, kita dapat memainkan peran kita dalam proses demokrasi dengan cara yang mencerminkan iman dan nilai-nilai kita, sambil tetap menaruh kepercayaan kita pada Tuhan yang memegang kendali atas segala sesuatu. (LZL) |