GKI Jatimurni

Renungan [404]

BERANI MENJAWAB PANGGILAN-NYA
02/02/2025
Yeremia 1 : 4 – 10
Mazmur 71 : 1 – 6
1 Korintus 13 : 1 – 13
Lukas 4 : 21 - 30

Galileo Galilei adalah seorang ilmuwan Italia yang hidup pada abad ke-16. Ia adalah salah satu tokoh utama dalam Revolusi Ilmiah, dan dikenal karena penemuan-penemuannya dalam bidang astronomi dan fisika. Galileo menghadapi risiko dan menerima fitnahan karena penemuan-penemuannya yang bertentangan dengan pandangan kebanyakan orang pada saat itu. Ia menemukan bahwa bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi matahari, yang bertentangan dengan ajaran gereja bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Galileo dihadapkan pada inkuisisi gereja dan dipaksa untuk menarik kembali penemuannya tersebut. Namun, ia tetap setia pada kebenaran ilmiah dan terus menyampaikan penemuan-penemuannya, bahkan ketika ia dipenjarakan dan dihukum.

Nabi Yeremia menjawab panggilan Tuhan dengan keragu-raguan pada awalnya. Namun, Tuhan meneguhkan Yeremia dengan mengatakan "Janganlah takut" dan "Aku menyertai engkau". Tuhan juga mengulurkan tangan dan menjamah serta memperlengkapi Yeremia, sehingga Yeremia mampu melakukan tugas-tugasnya yang mengandung sebuah risiko besar bahkan mungkin juga dapat mengancam nyawanya sendiri.

Berbeda dengan Yeremia dalam menghadapi panggilan Tuhan dengan keragu-raguan di awal, sehingga perlu dikukuhkan oleh pernyataan Allah sendiri, Pemazmur yakin bahwa Allah digambarkan sebagai tempat perlindungan yang aman dan sosok yang tidak akan mempermalukan orang yang menaruh harapan pada-Nya. Semua pengakuan ini disadarkan pada pengalaman Pemazmur yang menaruh percaya pada Allah bahkan sejak masa mudanya. Bahkan, Allah telah terbukti menjaganya sejak ia masih berada dalam kandungan ibunya. Semua pengalaman ini terekam kuat dalam diri Pemazmur dan menjadikan imannya teguh percaya kepada Allah. Dengan demikian, ketika Pemazmur harus menghadapi orang-orang lalim dan kejam dalam hidupnya, ia tidak akan takut karena Allah akan melindunginya.

Kita juga meneladani bagaimana Yesus menyampaikan pesan-Nya tentang kasih bagi semua orang, tidak hanya bagi orang-orang Yahudi. Namun, pesan ini tidak diterima dengan baik oleh orang-orang Nazaret, yang merasa Yesus tidak memprioritaskan mereka. Ini menunjukkan bagaimana Yesus menghadapi penolakan dan kebencian, tetapi tetap setia pada misi-Nya menyampaikan kasih bagi semua orang.

Keberanian menjalani panggilan Tuhan yang tidak mudah bersumber dari kepercayaan kepada Allah. Dengan keberanian ini maka segala risiko berat yang harus dihadapi dari panggilan akan dapat diatasi.

Sebagai umat Tuhan kita dipanggil untuk tetap berani menyatakan kebenaran dan tetap teguh memegang komitmen untuk menyatakan kebenaran apa pun risikonya.

Dalam menghadapi risiko, Tuhan menjanjikan perlindungan dan penyertaan-Nya kepada setiap umat-Nya yang dengan berani melakukan kebenaran.

Sudah siapkah menjawab panggilan Tuhan?

Tuhan menolong kita --- [wd]

wd
Sonny W Adi
04/02/2025 13.57.30